Sebelum mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kota Cirebon, Sumedi berprofesi sebagai pengusaha. Ia memiliki sebuah restoran bernama Teletubbies Resto & Cafe yang berada di Jalan Jayanegara Raya, Dodol, Suralaya, Kec. Pulomerak, Kota Cilegon, Banten.
Ia juga pernah bekerja sebagai supplier jasa konstruksi di Ayatama Energi Trisco Nusantara. Melalui akun Facebooknya, Sumedi pun diketahui pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Cilegon dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan Ilmu Administrasi Negara.
Sumedi dikenal warga sekitar tempat tinggalnya sebagai pengusaha yang dermawan. Sejak tahun 2019, Sumedi secara sukarela memberikan subsidi air bersih kepada warga di wilayah Kelurahan Suralaya yang kesulitan mendapatkan air bersih. Dengan sumur bor yang dimiliki Sumedi, ia hanya memberikan tarif Rp 5 ribu per kubik air yang diambil oleh warga.
Ia awalnya mengaku sanggup untuk membayar biaya listrik dan perawatan sumur yang mencapai Rp 2 juta perbulan. Sayangnya, Sumedi yang mengharapkan timbal balik warga sekitar dengan meminta warga untuk memilihnya dalam pemilu 2024 ternyata berujung dengan kekecewaan.
Dari total 100 suara warga Suryalaya yang ditargetkan dapat memilihnya dalam pemungutan suara pemilu 2024 lalu, Sumedi hanya mendapatkan total suara sebesar 45% saja.
Hal ini membuat Sumedi mengaku sudah kehabisan uang dan mengalami krisis setelah gagal menjadi anggota legislati. Ia terpaksa meminta agar warga membayar listrik dan perawatan sumur air bersih miliknya.
Hal ini pun direspons negatif oleh warga dan tidak menemui titik temu. Sumedi pun terpaksa memutus aliran air bersih tersebut untuk sementara.
Meskipun begitu, banyak warganet yang mendukung keputusan Sumedi lantaran warga yang mendapat bantuan dianggap tidak tahu diri. Warganet pun banyak yang mengucapkan terima kasih kepad Sumedi atas bantuannya selama 4 tahun terakhir.
"Terima kasih atas kebaikannya pak, memang warganya saja yang malah gak tahu diri sudah dibantu," tulis salah satu warganet di Instagram Sumedi Madasik.
Baca Juga: Terancam Gagal Ke Senayan, Eks Ketua KPK Tolak Hasil Suara DPD Di Jatim: Ada Penggelembungan!
Kontributor : Dea Nabila