Suara.com - Happy Asmara dan Gilga Sahid kini semakin terang-terangan menunjukkan kemesraan usai dikabarkan pacaran. Kekinian bahkan beredar video ketika Gilga Sahid berkunjung ke rumah mantan kekasih Denny Caknan tersebut di Kediri, Jawa Timur.
Sehubung dengan hebohnya kabar Happy Asmara dan Gilga Sahid, menarik untuk dikulik mengenai kecocokan weton dua sejoli kelahiran Madiun dan Kediri tersebut. Berikut adalah perkiraan hitungan weton keduanya, mengutip dari berbagai sumber pada Kamis (14/3/2024).
Weton Happy Asmara
Happy Asmara lahir pada tanggal 10 Juli 1999, yang berarti ia memiliki hari pasaran Sabtu Legi dan mempunyai neptu 14.
Baca Juga: Gilga Sahid dan Happy Asmara Beneran Pacaran atau Setingan? Orang Dekat Bongkar Faktanya
Watak dari seseorang yang lahir di hari pasaran ini adalah gampang tersinggung, tak suka memendam perasaan, dermawan, dan pintar mencari rezeki.
Seseorang dengan weton Sabtu Legi memiliki watak hari atau karomah berupa mantri sinaroja, yaitu baik, pangkat berwibawa, tercapai tujuan, dan bahagia. Sementara, naga harinya berada di Barat Dayat.
Jam baik untuk weton Sabtu Legi di antaranya adalah pukul 06.00-08.00, 11.00-13.00, 13.00-15.00, 20.00-23.00, 23.00-01.00, dan 03.00-06.00.
Weton Gilga Sahid
Gilga Sahid lahir pada tanggal 15 Februari 1998, yang berarti ia memiliki hari pasaran Minggu Legi dan mempunyai neptu 10.
Baca Juga: Beredar Dugaan Foto Prewedding Happy Asmara dan Gilga Sahid, Bakal Nikah Setelah Lebaran?
Watak dari seseorang yang lahir di hari pasaran ini adalah tegas, pendiam, dermawan, cedik namun terkadang licik, serta pandai mengorek rahasia.
Seseorang dengan weton Minggu Legi memliki watak hari atau karoman berupa macan ketawan yang artinya sedang, disegani, dan dijauhi. Sementara itu, ia juga mempunyai naga hari yang berada di tenggara.
Jam baik untuk weton Minggu Legi adalah 08.00-11.00, 11.00-13.00, 15.00-18.00, 18.00-20.00, 23.00-01.00, dan 01.00-03.00.
Cocok atau Tidak?
Berdasarkan perhitungan jumlah neptu weton Happy Asmara dan Gilga Sahid, keduanya memiliki kecocokan yang padu.
Artinya pada kehidupan rumah tangga, keduanya akan mengalami pertengkaran, tapi tak sampai mengakibatkan perceraian.