Dalam panduan ini, ia memberikan tips tentang cara menumbuhkan kepercayaan diri kreatif, seperti menjadi lebih sadar akan stereotip gender saat berbicara tentang ide-ide kreatif. Misalnya, menggunakan kata-kata seperti "jenius", "pintar" dan "berani" untuk mendeskripsikan pekerjaan anak laki-laki, atau "cantik", "lucu" dan "cantik" untuk mendeskripsikan pekerjaan anak perempuan.
Sebagai gantinya, Wallace menyarankan untuk menggunakan campuran kata-kata tersebut, dan mendorong anak-anak untuk bertanya dan mempertanyakan stereotip sosial ini.
The LEGO® System in Play sangat dihargai oleh anak perempuan sebagai cara untuk bereksperimen (90%). Secara khusus di Indonesia dan dari 643 anak yang disurvei, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 96 persen mengatakan bahwa bermain bricks membantu mereka mengatasi ketakutan akan kesalahan, 97 persen merasa lebih percaya diri dalam keterampilan kreatif mereka, dan 96 persen merasa ini membantu mereka belajar bahwa kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan.
Melalui bermain kreatif, The LEGO Group berharap dapat menggali kepercayaan diri kreatif anak perempuan dengan membebaskan mereka dari tekanan untuk menjadi sempurna dan menikmati kebebasan untuk Play Unstoppable.
Dengan portofolio LEGO play yang lebih luas yang mencakup berbagai minat dan passion, anak perempuan dapat menciptakan dunia-dunia tak terbatas di berbagai tema seperti LEGO Friends, Disney Princess™, Creator, Classic, DREAMZzz™, Harry Potter™, Minecraft®, Gabby's Dollhouse, dan tema Animal Crossing™ yang baru.