Hasil Studi: Tekanan Sosial Dapat Menghambat Kepercayaan Diri Kreatif Anak Perempuan

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 14 Maret 2024 | 06:33 WIB
Hasil Studi: Tekanan Sosial Dapat Menghambat Kepercayaan Diri Kreatif Anak Perempuan
Membangun Kepercayaan Diri Kreatif Melalui Bermain. (Dok. LEGO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi bertajuk Play Well 2024 Research yang dilakukan oleh The LEGO mengungkapkan bahwa anak perempuan berusia lima tahun sudah mengalami penurunan kepercayaan diri kreatif akibat tekanan untuk mencapai kesempurnaan dan pengaruh bahasa sehari-hari.

Studi ini merupakan bagian dari kampanye Play Unstoppable yang bertujuan untuk mendorong anak perempuan untuk bereksperimen dan mengekspresikan diri secara kreatif. Penelitian global menemukan bahwa kepercayaan diri dan kreativitas anak perempuan dipengaruhi oleh societal pressure (tekanan sosial) yang menuntut mereka untuk senantiasa menjadi sempurna.

Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 61.500 orang tua dan anak usia 5 hingga 12 tahun di 36 negara termasuk Indonesia ini menyoroti kepercayaan diri kreatif anak-anak serta pentingnya faktor-faktor seperti ketakutan akan kegagalan, tekanan untuk menjadi sempurna, dan penggunaan bahasa dalam mempengaruhi kreativitas mereka.

Play Well Study ini menunjukkan dampak kesempurnaan dan bahasa terhadap kepercayaan diri kreatif, yang didefinisikan sebagai keberanian untuk mencoba dan menerima kegagalan saat mengembangkan ide-ide baru, kepercayaan diri kreatif dapat memengaruhi anak-anak hingga dewasa.

Baca Juga: Potret Kedekatan Eca Aura dengan Siti Atikoh Ibu Alam Ganjar, Bak Punya Anak Perempuan

Hasil studi menunjukkan bahwa pada usia muda ini, 76% anak perempuan tersebut merasa percaya diri dalam kreativitas mereka, namun hal ini menurun seiring bertambahnya usia.

Kemudian, dua pertiga dari semua anak perempuan juga sering merasa khawatir untuk berbagi ide mereka. Hal ini diperberat oleh beban perfeksionisme dan kecemasan akan membuat kesalahan (72%).

Anak perempuan berusia 5 hingga 12 tahun mengatakan bahasa yang mereka dengar membuat mereka merasa seolah-olah mereka tidak diperbolehkan untuk bereksperimen dan melakukan kesalahan (71%), atau memperkuat kebutuhan akan kesempurnaan (73%).

Namun, 80 persen mengatakan bahwa mereka akan lebih berani untuk mencoba hal-hal baru jika kesalahan yang diperbuat justru dipuji lebih banyak sebagai peluang untuk belajar, dan anak perempuan mengatakan bahwa mereka merasa terdorong oleh pujian growth-mindset seperti 'imaginatif', 'berani', dan 'menginspirasi'.

Membangun Kepercayaan Diri Kreatif melalui Bahasa Sehari-hari

Baca Juga: Bertingkah Lucu dan Akrab dengan Ibu Alam Ganjar, Netizen: Siti Atikoh Akhirnya Punya Anak Perempuan Cantik dan Lucu

Membangun Kepercayaan Diri Kreatif Melalui Bermain. (Dok. LEGO)
Membangun Kepercayaan Diri Kreatif Melalui Bermain. (Dok. LEGO)

Untuk membantu keluarga dalam menumbuhkan kepercayaan diri kreatif melalui kekuatan bermain dan bahasa sehari-hari, peneliti parenting yang berlatar belakang Harvard dan penulis terlaris Jennifer B Wallace telah bekerja sama dengan The LEGO Group untuk meluncurkan panduan parenting ‘10 Steps to Fostering Creative Confidence’.

Dalam panduan ini, ia memberikan tips tentang cara menumbuhkan kepercayaan diri kreatif, seperti menjadi lebih sadar akan stereotip gender saat berbicara tentang ide-ide kreatif. Misalnya, menggunakan kata-kata seperti "jenius", "pintar" dan "berani" untuk mendeskripsikan pekerjaan anak laki-laki, atau "cantik", "lucu" dan "cantik" untuk mendeskripsikan pekerjaan anak perempuan.

Sebagai gantinya, Wallace menyarankan untuk menggunakan campuran kata-kata tersebut, dan mendorong anak-anak untuk bertanya dan mempertanyakan stereotip sosial ini.

The LEGO® System in Play sangat dihargai oleh anak perempuan sebagai cara untuk bereksperimen (90%). Secara khusus di Indonesia dan dari 643 anak yang disurvei, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 96 persen mengatakan bahwa bermain bricks membantu mereka mengatasi ketakutan akan kesalahan, 97 persen merasa lebih percaya diri dalam keterampilan kreatif mereka, dan 96 persen merasa ini membantu mereka belajar bahwa kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan.

Melalui bermain kreatif, The LEGO Group berharap dapat menggali kepercayaan diri kreatif anak perempuan dengan membebaskan mereka dari tekanan untuk menjadi sempurna dan menikmati kebebasan untuk Play Unstoppable.

Dengan portofolio LEGO play yang lebih luas yang mencakup berbagai minat dan passion, anak perempuan dapat menciptakan dunia-dunia tak terbatas di berbagai tema seperti LEGO Friends, Disney Princess™, Creator, Classic, DREAMZzz™, Harry Potter™, Minecraft®, Gabby's Dollhouse, dan tema Animal Crossing™ yang baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI