Suara.com - Pendakwah muda Gus Iqdam kini menuai banyak hujatan usai menyebut bahwa keadaan Palestina baik-baik saja di tengah serangan Israel. Hal ini terungkap usai Gus Iqdam sedang memberikan ceramah di Dusun Plosorejo, Nganjuk pada Rabu (06/03/2024) lalu dan diunggah di YouTube JPProductions.
Gus Iqdam pun menyebut bahwa media kerap memberikan berita keliru soal keadaan Palestina.
"Isune neng media niku palestina iki piye ora aman ora piye piye piye, aman, wong kulo mulih yo utuh kok. Utuh ora keilang opo-opo. Nang mriko aman, nyaman (Yang di media itu isunya Palestina tidak aman. Padahal di sana aman, selamat, orang pulang dalam keadaan utuh. Utuh, tidak ada yang hilang. Aman dan nyaman di sana)," ucap Gus Iqdam.
Gus Iqdam mengaku dirinya baru saja kembali dari Palestina dan mengunjungi Baitul Maqdis. Gus Iqdam juga mengaku situasi di Palestina justru aman tanpa adanya serangan. Pernyataan Gus Iqdam mendapat banyak hujatan.
Baca Juga: Profil Gus Iqdam Disorot Karena Sebut Palestina Baik-Baik Saja, Pendidikannya Padahal Se-Islami Ini
"Gus Iqdam, sangat disayangkan bahwa seorang pemuka agama yang namanya sedang naik daun, simpatisannya sangat banyak termasuk artis-artis juga, mengeluarkan pernyataan tone deaf seperti ini," tulis seorang warganet.
Tak ayal, hal ini pun membuat banyak warganet mengulik sosok Gus Iqdam terutama kiprah karirnya sebagai pendakwah muda.
Lalu, seperti apa riwayat karir yang pernah dijalani oleh Gus Iqdam? Simak inilah selengkapnya.
Riwayat Karier Gus Iqdam
Pendakwah bernama Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal dengan nama Gus Iqdam ini lahir di Blitar pada 27 September 1993. Sejak kecil, Gus Iqdam sudah dikenalkan dengan dunia pesantren dan pengajaran agama Islam.
Baca Juga: Klaim Palestina Aman dan Nyaman, Siapa Sebenarnya Gus Iqdam? Padahal Ayahnya Kiai Tersohor
Ia pernah bersekolah di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur. Ia merupakan putra dari salah satu Mursyid Thariqah terkenal asal Blitar, yaitu KH. Zubaidi Abdul Ghofur.
Nama Gus Iqdam mulai dikenal publik sejak 2018 saat dirinya mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah. Gaya berdakwahnya yang dinilai kocak dan khas anak milenial membuatnya mudah diterima oleh para santri dan anak muda lainnya lewat platform Tiktok dan Youtube.
Selain gayanya yang khas, pembawaannya sebagai pendakwah muda dengan dakwah bertemakan materi yang berkaitan dengan perkembangan anak muda membuatnya kerap menjadi panutan para remaja.
Selain menjadi pendiri majelis ta'lim, Gus Iqdam juga diberikan amanah untuk menjadi pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ia kerap mengisi ceramah-ceramah di berbagai kesempatan kegiatan pesantrennya tersebut dan mengunggahnya di media sosial.
Ia juga kerap menerima undangan ceramah di berbagai acara korporat maupun milad di berbagai pesantren. Dalam dakwahnya, Gus Iqdam pun kerap mengajak para jemaahnya untuk bersholawat dan mengaji bersama.
Gus Iqdam juga disebut sebagai pencetus istilah "dekengan pusat". Istilah ini kerap digunakannya sebagai penggambaran dari kekuasaan Allah yang tidak tertandingi dengan apapun.
Ia mengartikan dekengan pusat ini sebagai "backing" bagi setiap umat Islam yang ingin bertaubat ataupun beristiqomah.
Kontributor : Dea Nabila