Suara.com - Pendakwah muda Nadhlatul Ulama (NU) Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam membuat pernyataan kontroversial terkait Palestina. Gus Iqdam dalam ceramahnya menyebut bahwa situasi di Palestina aman damai tak seperti yang diberitakan di berbagai media.
Hal itu disampaikan Gus Iqdam ketika mengisi pengajian di Dusun Plosorejo, Kecamatan Wilangan, Nganjuk pada Rabu (6/3/2024) lalu. Gara-gara pernyataannya itu, sosok Gus Idham langsung jadi perbincangan, termasuk tentang profil dan pendidikannya. Simak penjelasan berikut ini.
Profil dan Pendidikan Gus Iqdam

Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam lahir di Blitar, Jawa Timur pada 27 September 1993 sehingga kini berusia 30 tahun. Dia adalah pendakwah muda Nahdlatul Ulama (NU), pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Gus Iqdam dikenal karena ceramahnya yang milenial, kocak, dan mampu merangkul semua kalangan termasuk anak punk. Gus Iqdam merupakan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada tahun 2018 yang awalnya hanya memiliki 7 jemaah dan kini memiliki 66.000 jemaah dari pelosok Nusantara.
Gus Iqdam memiliki keunikan dalam berdakwah sebagai seorang mubaligh muda. Video-video ceramah Gus Iqdam telah menyebar luas di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan Youtube Shorts sehingga masyarakat dari berbagai lapisan mudah mengenali dan mencintainya.
Pendidikan Gus Iqdam
Gus Iqdam adalah anak terakhir dari 4 bersaudara pasangan KH Kholid dan Hj Ny Lanratul Farida. Riwayat pendidikan Gus Iqdam adalah belajar mengaji di Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri dibawah asuhan Muhammad Abdurrahman Kautsar atau Gus Kautsar.
Gus Iqdam menghabiskan masa kecilnya belajar agama Islam. Dia belajar agama Islam dengan pamannya sendiri, KH. Dliyauddin Azzamzami. Setelahnya, Gus Iqdam melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren (ponpes) Al-Falah Ploso yang berada di Kediri, Jawa Timur.
Baca Juga: Sebut Palestina Aman-Aman Saja, Gus Iqdam Banjir Kecaman: Saya Pulang dari Sana Utuh Kok
Dakwah Gus Iqdam dimulai dari pendirian Majelis Ta'lim Sabilu Taubah pada Desember 2018. Nama majelis ta'lim itu punya arti jalan taubat. Sebab Gus Iqdam tidak ingin berfokus pada santri saja, melainkan pada semua orang yang berpengetahuan, atau bahkan orang yang asing terhadap ilmu agama bisa ikut dalam majelis tersebut.