Suara.com - Alasan Kurnia Meiga sering konsumsi minuman beralkohol diungkap oleh mantan istrinya, Azhiera Adzka Fathir. Telah kecanduan miras sejak umur 18 tahun, kebiasaan buruk itu rupanya dilakukan Kurnia Meiga bukan tanpa alasan. Azhiera mengaku kalau dirinya juga baru tahu Kurnia Meiga sering konsumsi miras ketika mereka telah menikah.
"Itu pengakuan dia sendiri. Kan waktu itu aku nggak kenal dia juga, jadi ya nggak tahu. Dia sendiri yang mengakui," kata Azhiera kepada wartawan di kawasan Tendean, Jakarta, Selasa (12/3/2024).
Meski sudah berkali-kali diminta menghentikan kebiasaan buruknya, mantan kiper Timnas sepakbola itu tetap kecanduan miras. Azhiera menyebut, ada dua alasan Kurnia Meiga tidak bisa berhenti dari kebiasaan mabuk. Pertama, Meiga merasa jadi lebih gampang tidur saat di bawah pengaruh alkohol.

"Setahu aku, kalau lagi di rumah, sering banget dia bilang biar gampang tidurnya," ungkapnya.
Alasan kedua, Kurnia Meiga menjadikan kebiasaan mabuk sebagai pengusir kebosanan. Sebab, dengan minum miras bersama teman-teman, dia merasa lebih ceria karena bisa tertawa lepas.
Minuman beralkohol memang memiliki efek sedatif yang dapat menimbulkan perasaan rileks dan mengantuk. Akan tetapi, konsumsi alkohol berlebihan menyebabkan kualitas dan durasi tidur jadi lebih buruk. Yayasan Sleep Foundation di Amerika Serikat menyebut kalau orang sudah kecanduan alkohol justru berisiko alami peningkatan insomnia. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol juga dapat memperburuk gejala apnea tidur.
Minum alkohol dalam jumlah sedang umumnya dianggap aman, namun reaksi setiap individu terhadap alkohol berbeda-beda. Akibatnya, dampak alkohol terhadap tidur sangat bergantung pada setiap orang.
Setelah seseorang mengonsumsi alkohol, zat tersebut diserap ke dalam aliran darahnya. Enzim di hati pada akhirnya memetabolisme alkohol, namun karena prosesnya cukup lambat, kelebihan alkohol akan terus beredar ke seluruh tubuh. Efek alkohol sangat bergantung pada faktor-faktor penting seperti jumlah alkohol dan seberapa cepat konsumsinya, serta usia dan komposisi tubuh seseorang.
Hubungan antara alkohol dan tidur telah dipelajari sejak tahun 1930an, namun banyak aspek yang masih belum diketahui. Sebuah studi tahun 2018 membandingkan kualitas tidur di antara subjek yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah berbeda:
Baca Juga: 5 Pesepak Bola yang Jauhi Alkohol dan Punya Kariernya Awet, Ada Cristiano Ronaldo
1. Alkohol dalam jumlah rendah