Suara.com - Keluarga Presiden Joko Widodo alias Jokowi satu per satu mendapatkan jabatan kekuasaan politik. Namun, hal ini tak berlaku kepada Wahyu Purwanto yang merupakan adik ipar orang nomor 1 RI tersebut.
Jika Jokowi mendukung Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden dan Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI, ia justru melarang adik iparnya untuk mencalonkan diri sebagai bupati.
Seperti diketahui, Wahyu Purwanto pernah hendak mencalonkan diri sebagai bupati pada Pilkada Gunungkidul 2020 lewat Partai NasDem. Namun, ia akhirnya memilih untuk mundur sesuai arahan Jokowi.
"Minggu kemarin sesuai dengan arahan Bapak Joko Widodo dan Bapak Surya Paloh," kata Wahyu dalam wawancara lamanya.
Baca Juga: Golkar Paling Mungkin Diambil Alih, Pengamat: Jokowi Butuh Tempat Berlindung Usai Jadi Presiden
Kendati diminta mundur dari pencalonan bupati, Wahyu Purwanto dengan lapang dada menerima keputusan tersebut. Ia pun diminta untuk bergerak di dunia sosial ketimbang politik.
Berikut adalah profil Wahyu Purwanto, sosok yang pernah dilarang Jokowi mencalonkan diri dalam Pilkada Gunungkidul 2020.
Profil Wahyu Purwanto
Wahyu Purwanto merupakan adik ipar Jokowi. Ia mulai terjun di dunia politik pada 2015. Kala itu, Wahyu Purwanto maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Subardi di Pilkada Gunungkidul 2015, tapi tak terpilih.
Ia lantas kembali mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai bupati di Pilkada Gunungkidul 2020 melalui Partai NasDem. Namun lagi-lagi gagal, kali ini gara-gara tak mendapatkan restu dari keluarganya yaitu Jokowi.
Baca Juga: Golkar Dinilai Tak Mudah, Jokowi Lebih Baik 'Akuisisi' PSI
Sebelum terjun ke politik, Wahyu Purwanto banyak berkecimpung di dunia pendidikan. Ia pernah menjabat sebagai rektor di Universitas Gunung Kidul. Pernah juga bekerja di STIE Mitra Indonesia Yogyakarta sebagai Direktur Magister Manajemen.
Lalu Wakil Direktur Program Magister Manajemen di STIE Widya Wiwaha, Pembina Yayasan Pendidikan Mahisa Agni, Komisaris Utama PT Berlian Intitama Jakarta, Komisaris PT Multi Ocean Shipyard Jakarta, serta CEO Jogjakarta Institute for Educational Research.
Bicara soal pendidikan, Wahyu Purwanto pernah berkuliah di Jurusan Teknik Pertanian, UGM pada 1980-1985. Kemudian meneruskan kuliah Jurusan Teknik Industri di ITB pada 1989-1991, dan mengambil program S3 Jurusan Sistem Bioproduksi di Ehime University.