Suara.com - Kasus perceraian yang melanda rumah tangga mantan kiper timnas Indonesia, Kurnia Meiga dengan sang mantan istri Azhiera Adzka Fathir mengagetkan publik. Awalnya, banyak warganet yang menghujat mantan istri karena menceraikan Kurnia Meiga yang tengah sakit papiledema.
Namun, Azhiera pun muncul ke publik melalui podcast bersama Denny Sumargo dan mengungkap semua tabiat Meiga selama menjalin rumahtangga dengannya.
Azhiera mengaku keluarganya sudah banyak membantu biaya pengobatan Meiga. Bahkan, sang ayah pun disebut rela menjual gelanggang olahraga (GOR) miliknya demi membantu pengobatan sang menantu.
Tak ayal, hal ini ramai diperbincangkan lantaran keluarga Azhiera juga dikenal sebagai keluarga yang kaya raya.
Lalu, siapa sosok mertua Kurnia Meiga yang disebut rela menjual GOR demi membantu sang menantu? Simak inilah selengkapnya.
Sosok Ayah Azhiera Adzka Fathir
Ayah dari Azhiera Adzka Fathir diketahui bernama Udin Rodjudin. Udin sendiri diketahui berprofesi sebagai pengusaha sekaligus pemilik dari GOR Bhantong yang berlokasi di Komplek Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.
Tak hanya itu, mantan mertua Kurnia Meiga ini juga disebut memiliki usaha lainnya. Meskipun tak terekspos oleh media, namun Udin kerap dikenal dengan nama "Pak Haji" oleh kerabatnya.
![Siapa Udin Rodjudin yang Bilang Kurnia Meiga Ngundang Setan saat Istri Hamil? Ini Potretnya [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/11/64099-udin-rodjudin.jpg)
Udin juga menggelar pesta pernikahan mewah sang anak dengan Kurnia Meiga yang digelar di Gedung Pewayaangan Kautaman, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada 12 Mei 2013 lalu. Tak main-main, pernikahan Meiga ini disebut juga mendapatkan sponsor dari brand Specs.
Sejak sang anak menikah dengan Kurnia Meiga, Udin dan Azhiera pun tinggal di rumah yang berbeda karena Azhiera memilih untuk mengikuti sang suami yang kerap berpindah-pindah tempat di klub sepakbola yang merekrutnya. Pertikaian rumahtangga yang dialami Azhiera pun diakuinya tidak diketahui oleh sang ayah. Azhiera mengaku sengaja menutupi prahara rumahtangganya karena takut sang ayah kecewa kepada Meiga.