Suara.com - Bulan suci Ramadan yang dijalankan seluruh umat Islam akan diawali dengan ibadah salat tarawih pada malam 1 Ramadan. Salat tarawih itu dilaksanakan pada malam hari selepas salat Isya dan sebelum salat witir. Hukum melaksanakan salat tawih selama Ramadan ialah sunnah.
Adapun jumlah rakaat salat tarawih, sebagaimana pendapat mayoritas mazhab Syafi’i, dikatakan sebanyak 20 rakaat dengan sepuluh kali salam. Artinya sekali salat dilakukan sebanyak dua rakaat.
Meski hukumnya sunnah, salat tarawih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Meski begitu, salat tarawih juga boleh dilaksanakan secara sendirian. Sama seperti pelaksaan salat lainnya, rukun salat tarawih juga diawali dengan niat. Untuk pelaksanaan salat tarawih berjamaah dan sendiri ada sedikit perbedaan.
Dikutip dari situs NU Online, perbedaan dari niat tarawih berjamaah maupun salat sendiri.
1. Salat berjamaah dan menjadi imam
Ushalli sunnatat Tarwhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati ad’an imman lillhi ta‘l.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
2. Niat salat tarawih berjamaan sebagai makmum
Ushalli sunnatat Tarwhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati ad’an ma’mman lillhi ta‘l.
Baca Juga: Niat, Tata Cara dan Bacaan Doa Salat Witir di Bulan Ramadan 2024
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT".