Suara.com - KGPAA Mangkunegara X atau yang akrab dikenal dengan nama Gusti Bhre Sudjiwo sedang menjadi sorotan publik. Ia masuk dalam bursa pencalonan wali kota Solo, menggantikan Gibran Rakabuming Raka.
KGPAA Mangkunegara X masuk dalam bursa pencalonan wali kota Solo bersama dengan 12 nama lain, melansir dari hasil survei Solo Raya Polling Suwardi.
Kesebelas nama lain yang muncul dalam bursa ini di antaranya Kaesang Pangarep, Teguh Prakosa, Budi Prasetyo, Budi Murtono, Mashuri.
Kemudian ada juga nama Rheo Yuliana Fernandes, Her Suprabu, RA Yashinta Sekarwangi Mega, Astrid Widayani, Sekar Tanjung, serta Sugeng Riyanto.
Baca Juga: Ridwan Hisjam Sebut Jika Jokowi Ternyata Telah Gabung Golkar Sejak 2015
Masuk ke dalam bursa pencalonan wali kota Solo menggantikan Gibran Rakabuming Raka, menarik untuk diketahui mengenai riwayat pendidikan dan prestasi KGPAA Mangkunegara X. Simak ulasannya di bawah ini.
KGPAA Mangkunegara X merupakan putra GPAA Mangkunegara IX dari istri keduanya, GKP Prisca Marina Yogi Supardi. Ia lahir pada 29 Maret 1997 dengan nama Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.
Sosok yang akrab dikenal dengan nama Gusti Bhre ini diketahui memiliki riwayat pendidikan dan prestasi yang begitu moncer. Ia merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI). Ia baru lulus pada 2019 lalu.
Tiga tahun berselang usai mendapatkan Sarjana Hukum (S.H), Gusti Bhre resmi dinobatkan sebagai Raja Mangkunegara X menggantikan sang ayah yang meninggal dunia karena penyakit jantung pada 13 Agustus 2021.
Lebih lanjut, semasa berkuliah Gusti Bhre diketahui memiliki sejumlah prestasi yang begitu membanggakan. Ia bersama timnya pernah meraih gelar Champion di ajang Pre-Moot Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot yang digelar pada tahun 2018.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud 'Menang' Soal Penggunaan Dana Kampanye, Tapi 'Babak Belur' Soal Perolehan Suara
Gusti Bhre juga pernah meraih Juara 2 Debat Konstitusi Nasional (LDK-Nas)yang digelar Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 2019. Lalu, memenangkan Juara 3 Lomba Debat Hukum Internasional yang digelar universitasnya sendiri.