Hukum Ziarah Kubur Menjelang Ramadan Menurut Ustaz Adi Hidayat, Dulu Pernah Dilarang?

Jum'at, 08 Maret 2024 | 17:45 WIB
Hukum Ziarah Kubur Menjelang Ramadan Menurut Ustaz Adi Hidayat, Dulu Pernah Dilarang?
Ilustrasi Ziarah Kubur - Doa dan Adab Ziarah Kubur Hari Raya Idul Adha (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang bulan puasa Ramadan, biasanya sering muncul tradisi untuk berziarah ke makam keluarga maupun tokoh-tokoh agama. Hal ini menjadi salah satu hal yang rutin dilakukan umat Muslim setiap tahunnya.

Namun, terkait ziarah juga menjadi perbincangan di masyarakat. Pasalnya, ada yang menyebutkan kalau ziarah kubur itu adalah hal yang dilarang. Lantas bagaimana hukumnya berziarah kubur sebelum bulan Ramadan ini menurut Ustaz Adi Hidayat?

Menjelaskan hal ini, Ustaz Adi Hidayat dalam video yang diunggah kanal Zhafran Channel menjelaskan, ziarah kubur pada zaman dulu memang sempat dilarang oleh Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, dahulu banyak yang membayar orang hanya untuk berpura-pura sedih saat seseorang meninggal dunia.

Larangan Rasulullah untuk ziarah kubur ini karena dikhawatirkan, kunjungan itu hanya untuk berpura-pura sedih seperti tradisi bayaran itu. Oleh sebab itu, pada zaman dulu ziarah kubur menjadi salah satu hal yang dilarang.

Baca Juga: Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan: Bolehkah? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah

“Dulu pernah larangan untuk ziarah kubur karena ada kebiasaan di jahiliyah itu kalau ada orang meninggal mereka meratap-ratap untuk menunjukkan ini orang baik. Bahkan, saking populernya orang itu bahkan sampai ada penyewaan orang nangis,” kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan.

“Jadi kalau misalnya orang buruk maka disewa untuk menangis aja di zaman Jahiliyah. Maka dari itu dilarang oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Kenapa dilarang? Bukan gak boleh ziarahnya, larangannya dikhawatirkan ketika meninggal tradisi (menangis) tadi lebih kuat,” sambungnya.

Namun, setelah itu ziarah menjadi diperbolehkan. Ziarah kubur ini juga ditekankan untuk hal-hal mendoakan orang yang sudah meninggal tersebut. Hal ini juga yang membuat turun hadi kalau ziarah diperbolehkan.

Saat ziarah, orang yang mengunjungi makan itu diharuskan mengucapkan salam terlebih dahulu. Hal ini dianjurkan sebelum menyampaikan bacaan doa untuk orang yang sudah meninggal itu.

“Sekarang ziarah kubur hukumnya boleh. Jadi kalau mau ziarah wali songo bole. Nah, apa yang dilakukan pada saat itu? Turun lagi hadis-hadisnya yaitu doakan mereka yaitu salam dulu Setelah itu berdoa,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Baca Juga: Tata Cara Ziarah Kubur Sebelum Puasa Ramadhan Sesuai Sunnah dan Teks Doa Lengkap

"Allahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’ madkhola hu waghsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooya kama yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanas."

Bukan hanya itu, Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan kalau ziarah kubur itu sebagai cara meningkatkan iman. Hal ini karena ziarah kubur akan mengingatkan diri akan kematian. Oleh sebab itu, hal; ini menjadi cara untuk meningkatkan iman dalam diri sendiri

“Lalu adanya kesadaran untuk diwafatkan dalam keadaan baik. Makanya kata nabi cara terbaik untuk meningkatkan iman yaitu mengunjungi ziarah atau Ingat kepada kematian sering lewat alam kubur mendapatkan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI