Suara.com - Publik dibuat penasaran dengan makna dan sejarah Mars Siliwangi, setelah lagu ini dinyanyikan Prabowo Subianto saat menjenguk Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP yang diduga sedang menghadapi sakaratul maut.
Mantan Gubernur Jawa Barat, Solihin GP meninggal dunia pada Selasa, 5 Maret 2024 pukul 03.09 WIB. Ia wafat saat dalam perawatan di RS Advent dan kemudian disemayamkan di rumah duka keluarga besar di Jalan Cisitu Indah, Kota Bandung.
Dalam video viral yang dibagikan akun Twitter @RagilSemar, dilihat suara.com, Rabu (7/3/2024) tampak Prabowo didampingi ajudannya Mayor Teddy Indra Wijaya, serta dua orang lainnya berdiri di sisi Solihin GP yang tengah terbaring lemah.
Keempatnya kompak menyanyikan lagu Mars Siliwangi, yang disebut jadi kebanggan mantan prajurit TNI khususnya yang bermarkas di Jawa Barat dan sekitarnya.
Lantas, seperti apa makna dan sejarah Mars Siliwangi?
Melansir Kodim0607 Kota Sukabumi, lirik Mars Siliwangi yang dinyanyikan Prabowo untuk Solihin GP yang viral, hanya dilantunkan satu dari 2 bait lagu tersebut. Menariknya, jika di bait pertama berisi lirik bahasa Indonesia, maka di bait kedua berisi lirik bahasa Sunda.
Sesuai dengan judulnya Mars Siliwangi, lagu ini kerap dikumandangkan saat prajurit TNI yang bertugas di wilayah Jawa Barat yakni Komando Daerah Militer Siliwangi.
Kesatuan ini berdiri sejak 20 Mei 1946, dimana saat itu divisi militer meliputi Keresidenan Banten dan Bogor, Keresidenan Jakarta dan Cirebon, dan Keresidenan Priangan (bermarkas di Bandung) dilebur jadi satu dan bermarkas di Tasikmalaya.
Semasa mengabdi jadi prajurit TNI, Solihin GP sangat erat dengan Mars Siliwangi, itu karena sebelumnya bertugas sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, kemudian bergabung dengan Divisi Siliwangi.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ingat Pesan Solihin GP Soal Rambut Merah Dan Pakaiannya
Di sisi lain, meski Mars Siliwangi belum diketahui asal usulnya, namun lagu ini disebut tercipta saat sejumlah pasukan TNI berada di atas kapal M.S. Plancius yang mengangkut mereka saat hijrah ke Jawa Tengah.