Suara.com - Heboh Prabowo Subianto menyanyikan Mars Siliwangi saat menjenguk mantan Gubernur Jawa Barat, Solihin GP. Tindakan ini memicu pro kontra netizen, mengingat capres 02 itu sedang menjenguk orang sakit, yang bahkan diduga sedang menghadapi sakaratul maut.
Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP meninggal dunia pada Selasa, 5 Maret 2024 pukul 03.09 WIB. Ia wafat saat dalam perawatan di RS Advent dan kemudian disemayamkan di rumah duka keluarga besar di Jalan Cisitu Indah, Kota Bandung.
Setelah Solihin GP berpulang dan dimakamkan, momen Prabowo Subianto menjenguk mantan Letnan Jenderal TNI itu viral di media sosial. Momen itu diduga terjadi beberapa hari sebelum Solihin GP mengembuskan napas terakhirnya.
Melihat hal ini, banyak netizen yang menyayangkan. Pasalnya, alih-alih membimbing Solihin GP membaca tasbih dan berzikir, atau membimbing membaca dua kalimat syahadat saat menghadapi sakaratul maut, Prabowo malah bernyanyi lagu Mars Siliwangi bersama di hadapan mantan Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor yang tengah terbaring lemah itu.
Baca Juga: Prabowo Pede Dilantik Jadi Presiden 20 Oktober, Sahroni: Ya Namanya Percaya Diri, Boleh-boleh Aja
Lantas, seperti apa adab yang harus dilakukan saat menghadapi orang sakaratul maut?
Melansir NU Online, Rabu (7/3/2024), Musthafa Al-Khin dalam kitabnya Al-Fiqhul Manhajî menyebutkan ada 4 hal yang harus dilakukan saat melihat orang sakaratul maut alias naza, di antaranya sebagai berikut:
1. Posisikan wajah ke arah kiblat
Memposisikan orang tersebut tidur miring ke sisi badan sebelah kanan untuk menghadapkan wajahnya ke arah kiblat. Bila dirasa susah, maka menelentangkannya dengan posisi kepala sedikit diangkat sehingga wajahnya menghadap ke kiblat. Demikian pula kedua ujung kakinya juga disunahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat.
2. Ajari baca syahadat
Baca Juga: 40++ Hotel BUMN di Seluruh Indonesia, Prabowo Sebut Tak Dibutuhkan!
Disunahkan mengajari (mentalqin) orang yang sedang sekarat kalimat syahadat yakni "lâ ilâha illallâh" dengan cara yang halus dan tidak memaksanya untuk ikut menirukan ucapan syahadat tersebut.
Cukuplah mentalqin dengan mengulang-ulang memperdengarkan kalimat "lâ ilâha illallâh" di telinganya tanpa menyuruh untuk mengucapkannya.
3. Membaca surat Yasin
Disunahkan membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat. Hal ini sesuai dengan sunnah yang disampaikan langsung Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
"Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat di antara kalian," ujar Rasulullah.
4. Berbaik sangka
Orang yang sedang mengalami sakit dan merasakan sudah adanya tanda-tanda kematian, ia dianjurkan untuk berbaik sangka (husnuzan) kepada Allah SWT. Dalam keadaan seperti ini, yang terbaik ia lakukan adalah membuang jauh-jauh bayangan dosa dan kemaksiatan yang telah diperbuat. Sebaliknya, ia dianjurkan untuk membayangkan bahwa Allah SWT akan menerimanya dan mengampuni semua dosa-dosanya.