Suara.com - Seniman Melanie Subono banyak bercerita tentang perjuangannya selama menjadi aktivis perempuan ketika datang ke kantor suara.com di Kuningan, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024). Dikenal kritis dalam menyikapi berbagai isu, Melanie mengungkap potret kondisi perempuan Indonesia saat ini menurut pandangannya.
Cucu mantan Presiden BJ Habibie itu melihat kalau kondisi keberdayaan perempuan Indonesia saat ini sebenarnya jalan di tempat. Melanie menganalogikan kondisi itu seperti orang yang sedang olahraga di treadmill.
"Olahraga di treadmill itu kan kayaknya lari atau jalan sampai berkilo-kilo, tapi padahal masih di situ juga. Maju dan mundur sehingga menurut gua jalan di tempat. Banyak perempuan gak bisa lakukan banyak hal. Kayak gitu gue lihatnya sekarang," kata melanie.
Meski setiap tahun ada perayaan Hari Perempuan Internasional yang dirayakan setiap 8 Maret, serta ada Hari Kartini, menurut Melanie, kedua hari itu sekadar perayaan seremonial. Namun, hanya sedikit orang yang benar-benar konsisten melakukan tindakan aktivisme sepanjang tahun.
Baca Juga: Putri Ariani Dicuekin saat Manggung di Jogja, Melanie Subono Beri Sindiran Pedas
Itu pula alasannya, Melanie enggan mengiyakan ajakan untuk turut serta hadir dalam perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini.
"Gue banyak ketemu orang di situ, manggung, orasi di situ. Tapi ya udah gue akan ketemu lagi sama orang itu pas tahun depan perayaan lagi, jadi kayak selebrasi doang. Ada juga yang memang terus berjuang buat hak perempuan, tapi laling dari seribu cuma 200 orang," tuturnya.
Tindakan aktivisme sendiri memang bukan hal baru bagi Melanie. Tidak hanya tentang isu perempuan, pelantun lagu Kita Kawan Bukan Lawan itu mengatakan kalau dirinya juga sering vokal mengenai berbagai isu lainnya. Seperti HAM, perlindungan hewan, politik, sampai perempasan lahan.
Melanie merasa daya pikir kritisnya itu memang sudah terasah sejak dia masih anak-anak.
"Yang gua ingat pertama kali kayaknya dari kecil udah cukup concern sama sesuatu kalau hal itu gak adil. Gue bisa nih kalau lagi jalan sama keluarga lihat esuatu gak seharusnya bisa 'kok ini begini sih', entah apa pun isunya. Mulai bertambahnya umur, mulai ketemu banyak aktivis," cerita Melanie.
Baca Juga: Kejaksaan Sarankan David Ozora Damai dengan Mario Dandy, Melanie Subono Sigap Pasang Badan
Alih-alih membahas isu perempuan, Melanie merasa kalau dia sebenarnya lebih banyak berbicara mengenai isu hak asasi manusia (HAM). Hanya saja, kebanyakan korban HAM yang dia bantu rata-rata juga perempuan. Dia mengaku banyak belajar tentang isu tersebut dari istri mendiang Munir, Suciwati.
"Mentor perempuan pertama buat gue itu mba Suci (Suciwati Munir). Jadi gue gak inget kapan spesifik pertama kali ngomongin soal perempuan," tuturnya.