Gus Samsudin kemudian belajar di sebuah pesantren di Kabupaten Cepu, Jawa Tengah. Namun sayang, pendidikannya itu tak sampai selesai.
Sosoknya kemudian memutuskan untuk hijrah ke Blitar. Di sana ia sempat bekerja sebagai tukang rongsok.
Karena berniat mendalami agama Islam, Gus Samsudin pun mulai belajar agama Islam di Pondok Condro Mowo Giri Mulyo, Ngawi, Jawa Timur. Sayang, lagi-lagi pendidikannya terhambat. Pondok tempatnya belajar itu ditutup karena diduga menjadi tempat dukun dan paranormal berkedok rumah pendidikan.
Sejak saat itu, Gus Samsudin mendirikan Padepokan Nur Dzat Sejati. Padepokan itu, kata Gus Samsudin, merupakan tempat belajar dan rumah penyembuhan spiritual bagi masyarakat.
Sayangnya, selama Padepokan Nur Dzat Sejati berdiri, banyak kontroversi yang terjadi lantaran banyak ajaran yang dianggap sesat hingga membuat jamaah celaka.
Baru-baru ini, Gus Samsudin juga sempat diperiksa polisi lantaran seorang wanita yang diduga merupakan jamaahnya meninggal di dunia di dalam padepokan tersebut. Jenazah perempuan itu baru ditemukan dua hari setelah kejadian.
Kontributor : Dea Nabila