Suara.com - Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penipuan pembuatan sertifikat palsu pewaris garis keturunan nabi Muhammad SAW atau sertifikat habib. Sertifikat itu sedianya dikeluarkan oleh Rabithah Alawiyah, yang merupakan lembaga yang diberikan otoritas untuk melegitimasi pewaris garis keturunan Nabi Muhammad.
Namun, kini sertifikat tersebut dipalsukan oleh seorang pemuda berusia 24 tahun berinisial JMW. Ia ditetapkan sebagai tersangka, setelah salah satu korban, yakni Ahmad Ramzy Ba'abud melapor ke polisi mengenai situs blogspot yang mengatasnamakan Rabithah Alawiyah.
"Dalam blogspot tersebut berisi tentang nasab semua habib yang sudah terdata di Rabithah Alawiyah," ujar Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya pada awak media, Minggu (3/3/2024).
Menurut Kompol Ade, tersangka JMW merupakan pria asal Bulak Simpul, Kalideres, Jakarta Barat. Ia merupakan pekerja serabutan dan menjalankan aksinya seorang diri. Kompol Ade mengatakan, tersangka belajar memalsukan situs secara otodidak.
“Yang bersangkutan sempat kuliah di teknik informatika dan browsing google/otodidak dari internet,” ungkap Ade Safri.
Adapun pemalsuan situs Rabithah Alawiyah itu dilakukan dengan seksama, sampai mencatut logo asli sehingga nampak meyakinkan.
Selain memalsukan situs, modus yang dilakukan JMW dalam menjalankan aksinya, lanjut Kompol Ade, juga dengan memalsukan sertifikat Rabithah Alawiyah.
"Sehingga nama tersebut bisa tercatat di organisasi Rabithah Alawiyah, sedangkan klarifikasi dari pihak Rabithah Alawiyah sendiri tidak pernah memilki blogspot," ujarnya.
JMW telah melancarkan aksinya sejak Desember 2023 dan mematok biaya sebesar Rp4 juta untuk satu nama yang akan dimasukkan ke sertifikat. Hingga kini, JMW telah berhasil menipu 6 korbannya, dengan total keuntungan yang didapatnya sebesar Rp18,5 juta.
Baca Juga: Istri Habib Setara Istri Pejabat, Koleksi Tas Mewah Kartika Putri Bikin Salfok
JMW, lanjut Kompol Ade, mampu meyakinkan korbannya kalau sertifikat yang ia keluarkan adalah asli, sehingga para korban tergiur.