Suara.com - Siti Atikoh kini blak-blakan ungkap kisah cintanya bersama sang suami, Ganjar Pranowo.
Sosok istri Ganjar tersebut mengungkap dirinya semakin jatuh hati dengan sang suami yang menguatkannya di kala sulit. Adapun kedua pasangan suami istri tersebut sempat berjuang keras mendapatkan momongan.
Perjuangan tersebut adalah satu dari sekian babak di kisah cinta Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh yang penuh dengan lika-liku.
Siti Atikoh sempat mengungkap suaminya memberikan kalimat semangat kala ia terpuruk lantaran merasa dirinya belum bisa memperoleh keturunan.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Kalah Pilpres 2024, Alam Ganjar Bocorkan Target Luar Biasa ke Erick Thohir
"Yang benar-benar membuat saya itu terharu, jatuh cinta lagi dan jatuh cinta lagi. Pertama mungkin ketika saya sulit untuk hamil, sampai pada pembicaraan bagaimana kalo saya gak bisa punya anak?" beber Siti Atikoh, dikutip Jumat (2/3/2024).
Lantas, bagaimana awal kisah mula Siti Atikoh jatuh hati dengan pria bernama Ganjar Pranowo itu?
Kisah cinta Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh: Bermula dari KKN
Ganjar dan Siti Atikoh ternyata satu alma mater yakni Universitas Gadjah Mada (UGM). Siti Atikoh mengambil jurusan di Fakultas Teknologi Pertanian dan Ganjar berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Ganjar yang merupakan kakak tingkat Siti Atikoh tersebut bertemu kala menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Temanggung pada 1994 silam.
Baca Juga: Terus Komunikasi dengan Ganjar, Anies Punya Bukti Penyimpangan Pemilu: Akan Proses Secara Hukum
Keduanya akhirnya merasakan kecocokan dan mulai dekat. Akhirnya pada tahun 1999, keduanya memutuskan untuk mengikat tali pernikahan.
Sempat perjuangkan Alam Ganjar
Melalui pernikahan mereka, Ganjar dan Siti Atikoh dikaruniai oleh seorang putera bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar alias Alam Ganjar.
Namun, Siti Atikoh sempat berjuang keras untuk melahirkan sosok Alam Ganjar.
Siti Atikoh harus menanti lama untuk anak pertamanya. Adapun di kala terpuruk karena merasa khawatir tak punya anak, Ganjar datang dan menguatkan istrinya.
"Mas Ganjar itu mengatakan mencontohkan beberapa orang, mereka tidak memiliki anak tapi tetap bahagia. Jadi kalau anak itu amanah," lanjut cerita Siti Atikoh.
Akhirnya, Alam Ganjar lahir dan kedua orang tuanya menyambut kelahirannya.
Namun di masa-masa awal usai Siti Atikoh melahirkan, ia belum berani menggendong sang anak lantaran takut menyakitinya.
Beruntungnya, sosok ibu baru tersebut punya suami yang setia menguatkan. Ganjar selalu siap sedia membantu istrinya merawat Alam Ganjar dan tak pernah memberikan kalimat yang menyakitkan.
"Jadi ketika Alam lahir, saya belum berani bopong (gendong) karena takut menyakiti. Takut kan karena masih kecil. Mas Ganjar yang (urus semuanya). Iya yang memandikan, mengurus semuanya, dan tidak mengatakan kamu tuh gak siap menjadi ibu. Tidak pernah mengatakan seperti itu," lanjut Siti Atikoh.
Kontributor : Armand Ilham