Suara.com - Setelah sempat dicibir mengenai penyakit kulit yang dialaminya beberapa waktu lalu oleh Dokter Richard Lee, Kartika Putri akhirnya buka suara. Pasalnya, menurut Kartika Putri sebagai seorang dokter seharusnya Dokter Richard Lee tidak patut mengolok-olok orang sakit.
"Sedih, miris karena dia background-nya kan seorang dokter," ujar Kartika Putri, ditilik dari Instagram @lambe__danu pada Jumat (1/3/2024).
Seperti diketahui, Dokter Richard Lee sempat membahas masalah sakit yang dialami Kartika Putri. Kala itu, Dokter Richard Lee justru menyinggung masalah azab dan dikaitkan dengan kontroversi Kartika Putri soal tes mengaji Capres dan Cawapres di Pemilu 2024.
Sebab hal itu, Kartika Putri tidak terima. Menurut Kartika Putri, Dokter Richard Lee membahas masalah penyakitnya itu karena dendam. Di sisi lain, sebagai seorang dokter menurutnya juga tidak etis mengatakan hal tersebut. Padahal, dokter memiliki sumpah yang harusnya bisa berempati kepada orang sakit.
Baca Juga: Ungkap Perjuangan Sembuh, Kartika Putri Mengaku Sempat Kena Mental Dituding Kena Azab
"Harusnya seorang dokter itu disumpah memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, rasa empati yang tinggi. Bukan ada orang sakit malah diperolok," ucap Kartika Putri.
Terkait Sumpah Dokter memang biasanya diucapkan dokter dalam menjalankan profesinya sesuai komitmen moral. Berikut terdapat isi dari Sumpah Dokter:
Demi Allah saya bersumpah, bahwa :
1. Saya akan membaktikan hidup saya guna perikemanusiaan.
2. Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.
3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.
4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya.
5. Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.
6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat pembuahan.
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.
8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.
9 Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.
10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung.
11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
Itu dia isi dari Sumpah Dokter. Sementara bagi yang beragam non-Muslim, penggunaan ‘Demi Allah’ diganti sesuai dengan kepercayaan masing-masing.