Suara.com - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dikabarkan sudah membidik sejumlah nama sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) di kabinet pemerintahannya. Namun nama Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tak masuk dalam daftar calon Menteri Keuangan Prabowo.
Hal ini bermula dari media internasional asal Amerika Serikat yakni Bloomberg yang menyebut Sri Mulyani tak akan lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan jika Prabowo dilantik jadi Presiden 2024.
Menurut Bloomberg, Prabowo dikabarkan tengah mempertimbangkan sejumlah tokoh yang berlatar belakang bankir sebagai Menteri Keuangan. Ada 4 nama calon Menkeu yang dipertimbangkan Prabowo untuk jadi Menkeu pengganti Sri Mulyani.
Menurut sumber Bloomberg, nama-nama itu dianggap cocok untuk peran Menkeu karena keahlian finansial dan kemampuan memimpin secara efektif. Simak profil 4 calon Menkeu Prabowo berikut ini.
Baca Juga: Tak Masuk Gerbong Kabinet Prabowo, Sri Mulyani Sowan Bareng Bos Bank Dunia di Sao Paulo
1. Budi Gunadi Sadikin
Nama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin masuk sebagai calon Menkeu yang sedang dipertimbangkan Prabowo. Budi Gunadi Sadikin dilantik menjadi Menteri Kesehatan RI pada 23 Desember 2020 lalu. Sebelumnya dia menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I sejak November 2019.
Budi Gunadi yang berkiprah sebagai Wakil Menteri yang membidangi BUMN Kesehatan dan Farmasi ini aktif menanggulangi pandemi Covid-19. Dia juga berperan aktif dalam penanganan Covid-19 dengan memonitor dan mengelola 70 rumah sakit BUMN.
Karier Budi Gunadi dimulai pada tahun 1988 sebagai Information Technology Officer di Kantor Pusat IBM Asia-Pasifik di Tokyo, Jepang dan selanjutnya bergabung dengan PT Bank Bali Tbk. hingga tahun 1999.
Setelahnya dia menjabat sebagai Director of Consumer and Commercial Banking untuk ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia. Budi Gunadi juga sempat bergabung dengan PT Bank Danamon Tbk. dan Adira Quantum Multi Finance.
Pada tahun 2006, Budi Gunadi menjabat sebagai Direktur Micro dan Retail Banking Bank Mandiri. Setelah itu, dia menjabat sebagai Senior Advisor Menteri BUMN dari tahun 2016 sampai 2017. Selanjutnya dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) (Persero) dari September 2017 sampai November 2019.
Baca Juga: Titiek Soeharto dan Didit Terciduk Beli Batik, Buat Acara Pelantikan Prabowo Presiden?
2. Kartika Wirjoatmodjo
Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko adalah Wakil Menteri BUMN yang dilantik pada 25 Oktober 2019. Sebelum bergabung dengan Kementerian BUMN, dia memimpin beberapa institusi keuangan ternama di Indonesia.
Rekam jejak karier Tiko antara lain Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2016-2019, Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2015-2016, Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tahun 2014-2015.
Selain itu Tiko juga menjabat sebagai Presiden Direktur & CEO PT Indonesia Infrastructure Finance tahun 2011-2013, serta pengalaman profesional lainnya di bidang keuangan.
Tiko yang lahir di Surabaya, 18 Juli 1973 ini menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1996. Dia lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi dan meraih gelar MBA dari Erasmus University Rotterdam pada tahun 2001.
3. Mahendra Siregar
Mahendra Siregar dilantik menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan di Mahkamah Agung (MA) pada 20 Juli 2022. Rekam jejak Mahendra sebelumnya adalah menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) Luar Negeri sejak 25 Oktober 2019 sampai 19 Juli 2022.
Sebelumnya Mahendra juga memegang posisi strategis. Dia pernah jadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (2019), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2013-2014), Wakil Menteri Keuangan (2011-2013) dan Wakil Menteri Perdagangan (2009-2011).
Selain mengemban tugas di institusi pemerintah, Mahendra juga sempat memegang berbagai jabatan komisaris di korporasi dan organisasi internasional. Rekam jejak pendidikan Mahendra adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) di 1986 dan meraih gelar Master of Economics dari Monash University, Melbourne tahun 1991.
4. Royke Tumilaar
Royke Tumilaar merupakan Direktur Utama (Dirut) PT Bank Negara Indoensia (BNI). Latar belakang pendidikannya antara lain gelar Sarjana (S1) Ekonomi di bidang Manajemen di Universitas Trisakti, Indonesia, Magister (S2) Master of Business Administration di bidang Finance di University of Technology Sydney, Australia.
Sebelum jadi Dirut BNI, Royke mempunyai rekam jejak karir mengesankan. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Treasury, Finance Institutions and Special Asset Management, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011-2015), Direktur Corporate Banking, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2015-2017).
Setelah itu Royke menjabat sebagai Direktur Wholesale Banking, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2017-2018). Kemudian dia menduduki posisi Direktur Corporate Banking, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2018-2019). Direktur Utama, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2019-2020).
Kontributor : Trias Rohmadoni