Tips Atur Keuangan Secara Syariah, Gak Perlu Lagi Takut dengan Riba

Kamis, 29 Februari 2024 | 11:07 WIB
Tips Atur Keuangan Secara Syariah, Gak Perlu Lagi Takut dengan Riba
Ilustrasi menabung (Freepik.com/Jcomp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski telah memasuki bulan kedua di tahun 2024, tak ada kata terlambat untuk mulai mengatur keuangan secara matang demi mencapai tujuan finansial di masa mendatang. Apalagi di tengah era modern saat ini, masyarakat dihadapkan dengan berbagai solusi keuangan, termasuk produk dan layanan perbankan syariah yang menawarkan beragam manfaat.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor perbankan syariah nasional yang terus berkembang dengan total aset Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) meningkat dari 782,1 triliun pada Desember 2022 menjadi 868,98 triliun di bulan Desember 2023 kemarin.

Kini, bagi yang ingin mengatur keuangan namun bingung memulainya, simak dulu lima tips berikut ini karena cerdas kelola secara syariah untuk keluarga penuh berkah.

1. Memastikan daftar pendapatan dan pengeluaran

Baca Juga: Ekonomi Syariah Indonesia Masuk Tiga Besar Dunia, Saatnya Bank BSI Bersinar?

Ilustrasi mengatur keuangan (Pexels.com/Karolina Grabowska)
Ilustrasi mengatur keuangan (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Hal pertama yang perlu diperhatikan tentu penerapan pola hidup hemat dan sederhana. Untuk melakukannya, hitunglah jumlah dari seluruh pendapatan dalam satu bulan, baik dalam bentuk gaji, keuntungan berinvestasi, berbisnis maupun pekerjaan sampingan. Setelahnya, susun juga pengeluaran menurut skala prioritas yang dibutuhkan oleh setiap keluarga, baik jangka pendek maupun panjang, termasuk dana pendidikan anak dan dana pensiun di hari tua.

Jaga keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga dapat mengontrol pembelanjaan setiap bulan dan memastikan pengeluaran tidak lebih besar daripada pemasukan.

2. Menghindari diri dan keluarga dari jeratan utang konsumtif

Yang tak kalah penting saat mengelola keuangan adalah mencegah terjadinya utang dalam kehidupan sehari-hari. Hindari berbagai bentuk tindakan pemborosan, terutama berutang untuk sesuatu yang bersifat konsumtif. Pahami juga bahwa utang hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat untuk kebutuhan yang bersifat mendesak, serta perlu diatur secara bijaksana agar tidak mengancam perencanaan keuangan keluarga. Jika telah memiliki utang, pastikan pelunasannya menjadi salah satu prioritas utama yang perlu diselesaikan secepatnya. 

3. Menyiapkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak

Baca Juga: Chemistry Sri Mulyani dan Prabowo Saat Rapat Kabinet di Istana, Salaman Tapi Irit Bicara

Berikutnya, menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat juga harus dilakukan. Hal ini sebagai bentuk persiapan dari kemungkinan terjadinya musibah atau hal lain yang tidak diinginkan di masa mendatang, termasuk merenovasi rumah yang perlu segera dikerjakan dan membetulkan kendaraan yang rusak. 

Dengan adanya alokasi dana darurat, setiap keluarga dapat berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tak terduga di saat mendesak, sehingga terhindar dari berbagai bentuk hutang yang mungkin saja ditimbulkan.

4. Memilih solusi keuangan dengan prinsip syariah

Di tengah kemajuan zaman saat ini, layanan dan produk syariah bukanlah sekedar alternatif, melainkan pilihan tepat bagi keluarga Indonesia yang menginginkan sebuah solusi keuangan dengan manfaat positif, baik materiil maupun spiritual, yang juga sesuai dengan gaya hidup masyarakat masa kini.

Gunakan produk keuangan berbasis syariah yang mengedepankan prinsip utama, seperti transparansi dan keadilan dalam setiap transaksi, sehingga tak perlu lagi merasa khawatir terhadap pengelolaan keuangan karena dilakukan secara transparan dengan pembagian risiko yang adil antara bank dan nasabah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI