Suara.com - Sabda Ahessa dan Wulan Guritno pernah menjadi pasangan yang paling sering memamerkan kemesraan. Perbedaan usia keduanya yang sampai 15 tahun tak membuat Wulan dan Sabda berhenti menunjukkan keserasian mereka.
Sayangnya hubungan Wulan dan Sabda sudah kandas. Malah kini Wulan menggugat Sabda secara perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas masalah utang-piutang sebesar Rp396 juta.
Usut punya usut, Wulan meminjamkan uang hingga nyaris Rp400 juta untuk renovasi rumah Sabda. Namun sampai saat ini Sabda tak juga mengembalikan uang tersebut, sampai Wulan harus menggugatnya ke pengadilan.
Hal ini membuat sosok Sabda menjadi sorotan banyak pihak, termasuk mempertanyakan soal sebenarnya Sabda Ahessa anak siapa? Sebab usut punya usut, keluarga Sabda ternyata bukan orang sembarangan.
Baca Juga: Sebelum Digugat, Sabda Ahessa Ngaku ke Wulan Guritno Belum Sanggup Bayar Utang
Profil Orang Tua Sabda Ahessa
Sabdayagra Ahessa merupakan salah satu dari tiga anak buah hati pasangan Sys NS dan Shanty Widhiyanti yang dilahirkan pada 21 Maret 1996.d
Seperti hubungan Sabda dan Wulan, Sys NS dan Shanty juga terpaut usia cukup jauh, yakni mencapai 13,5 tahun. Dari pernikahan tersebut, Sys NS dan Shanty memiliki tiga orang anak, yakni Syanindita Trasysty, Sabda, serta Sadhenna Sayanda.
Sys NS sendiri merupakan nama panggung dari Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns. Soerio Soebagio. Sosok Sys NS sudah sangat terkenal di dunia hiburan Tanah Air sebagai aktor dan sutradara.
Meski begitu, Sys NS diketahui pernah mencoba mencari uang dengan menjadi Disc Jockey (DJ), bahkan mendapatkan penghargaan sebagai The Best of Disc Jockey of Indonesia pada tahun 1975.
Baca Juga: Kini Berseteru dengan Wulan Guritno, Sabda Ahessa Digilai Banyak Perempuan karena 5 Hal Ini
Setelah lulus dari kuliahnya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Sys NS pernah menjajal semua profesi berkaitan dengan dunia hiburan, seperti menjadi penulis skenario, sutradara, pemain film, hingga komedian. Sys NS pernah bergabung dengan Muklis Gumilang, Pepeng, Krisna Puwarna, dan Nana Krip di Sersan Prambors.
Sys NS juga kental dengan dunia aktivisme dan organisasi. Sosok kelahiran 18 Juli 1956 itu kemudian terjun ke dunia politik dengan menjadi Anggota Badan Pekerja (PAH II) MPR RI periode 1999-2000, serta Anggota MPR RI Utusan Golongan periode 1999-2004.
Lalu pada tahun 2001, Sys NS menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat yang kemudian menjadi kendaraan politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada tahun 2005, Sys NS mendeklarasikan diri sebagai salah satu kandidat Ketua Umum Partai Demokrat, meski akhirnya berujung mengundurkan diri dari partai tersebut pada penghujung tahun 2005.
Pada 23 Januari 2018, Sys NS dinyatakan meninggal dunia di Jakarta akibat penyakit jantung. Sys NS kemudian dimakamkan di TPU Jeruk Purut.