Prabowo di Kopassus menunjukkan beragam prestasi hingga akhirnya menjabat sebagai komandan Grup 3/Sandhi Yudha.
Dengan baret merah di kepalanya, Prabowo merasakan kelamnya kondisi di medan perang. Ia pernah diterjunkan di operasi penyelamatan penumpang Garuda DC-9 Woyla di Bangkok pada 1981 yang kala itu dibajak oleh teroris.
Prabowo juga turun langsung di operasi Lorentz 95 untuk menyelamatkan para peneliti dari pasukan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Setelah beberapa tahun di Kopassus, Prabowo akhirnya kembali ke Kostrad dan sempat menikmati puncak kariernya sebagai Panglima Kostrad.
Pernah diberhentikan dari TNI
Sayangnya, karier Prabowo yang mentereng tersebut tak bertahan lama. Adapun terjadi demonstrasi besar-besaran di tahun 1998 yang menuntut mundurnya Presiden Soeharto yang menjabat kala itu.
Dalam demonstrasi tersebut, terjadi kerusuhan demonstran dan penculikan beberapa aktivis yang dilayangkan ke sosok Prabowo.
Prabowo sempat dimutasi sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI di Bandung buntut kejadian itu.
Namun, sosok Wiranto yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata RI mengumumkan bahwa Prabowo diberhentikan oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
Baca Juga: Reaksi Guru Besar Lihat Prabowo Terima Pangkat Jenderal Kehormatan: Melecehkan Sejarah!
Kini diberi pangkat Jenderal Kehormatan