Suara.com - Karier Prabowo Subianto kala mengabdi sebagai perwira TNI tak pernah luput dari pasang surut. Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI tersebut mendapat pangkat Jenderal TNI Kehormatan yang diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Lantas, seperti apa pengabdian Prabowo kala masih aktif sebagai perwira? Mengapa ia bisa sampai dipecat dari TNI?
Mari ulas kilas balik karier Prabowo Subianto di TNI.
Lulus Akmil dan melalang buana di TNI
Baca Juga: Reaksi Guru Besar Lihat Prabowo Terima Pangkat Jenderal Kehormatan: Melecehkan Sejarah!
Karier Prabowo Subianto di TNI bermula kala ia menempuh pendidikan di Akabri (sekarang bernama Akademi Tentara Nasional Indonesia atau Akmil). Prabowo merupakan salah satu lulusan Akabri angkatan 1974.
Usai menamatkan pendidikan, Prabowo bangga dengan pangkatnya sebagai Letnan Dua TNI Angkatan Darat (TNI AD) dan sontak melalang buana menjabat berbagai jabatan bergengsi.
Prabowo di usianya yang relatif muda, yakni 36 tahun sudah mendapat amanah besar. Ia kala itu menjabat sebagai wakil komandan Batalion Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad.
Dua tahun setelahnya, Prabowo diangkat menjadi Komandan Batalion Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad dengan pangkat Mayor.
Prabowo menunjukkan kiprahnya di Kostrad hingga menyandang Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad sebelum digandeng oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Baca Juga: Fahri Hamzah Beri Selamat Prabowo Berpangkat Bintang 4, Malah Dirujak Warganet
Sempat rasakan medan perang saat berkiprah di Kopassus
Prabowo di Kopassus menunjukkan beragam prestasi hingga akhirnya menjabat sebagai komandan Grup 3/Sandhi Yudha.
Dengan baret merah di kepalanya, Prabowo merasakan kelamnya kondisi di medan perang. Ia pernah diterjunkan di operasi penyelamatan penumpang Garuda DC-9 Woyla di Bangkok pada 1981 yang kala itu dibajak oleh teroris.
Prabowo juga turun langsung di operasi Lorentz 95 untuk menyelamatkan para peneliti dari pasukan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Setelah beberapa tahun di Kopassus, Prabowo akhirnya kembali ke Kostrad dan sempat menikmati puncak kariernya sebagai Panglima Kostrad.
Pernah diberhentikan dari TNI
Sayangnya, karier Prabowo yang mentereng tersebut tak bertahan lama. Adapun terjadi demonstrasi besar-besaran di tahun 1998 yang menuntut mundurnya Presiden Soeharto yang menjabat kala itu.
Dalam demonstrasi tersebut, terjadi kerusuhan demonstran dan penculikan beberapa aktivis yang dilayangkan ke sosok Prabowo.
Prabowo sempat dimutasi sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI di Bandung buntut kejadian itu.
Namun, sosok Wiranto yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata RI mengumumkan bahwa Prabowo diberhentikan oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
Kini diberi pangkat Jenderal Kehormatan
Prabowo akhirnya harus menanggalkan jabatan menterengnya di TNI. Akhirnya, Prabowo hidup sebagai warga sipil biasa hingga akhirnya terjun ke bisnis dan berpolitik.
Terlepas dari karier Prabowo yang sempat berhenti, Prabowo akhirnya kembali berjaya dan diberi amanah oleh Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.
Prabowo juga kini mendapat pangkat Jenderal TNI Kehormatan sebagai penghargaan atas jasa dan prestasinya, sebagaimana yang tertuang dalam Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024 tentang Penganugerahan Pangkat Secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan.
Kontributor : Armand Ilham