Suara.com - Eks Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menuai kontroversi di tengah naiknya harga beras. Pasalnya Dedi mengaku heran melihat banyaknya warga yang mengeluh dengan kenaikan harga beras seolah akan kiamat.
“Harga beras naik, ribut, dunia serasa mau kiamat. Tapi harga skincare naik yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan, pada diem aja. Harga handphone naik, diem aja. Harga rokok naik, diem aja,” ungkap Dedi, dikutip pada Rabu (28/2/2024).
Tentu saja pernyataan ini membuat Dedi dibanjiri kritikan. Apalagi karena Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut dikenal sebagai salah satu pejabat dengan harta kekayaan berlimpah, sehingga dianggap tidak memahami kesulitan masyarakat.
Sebab tak main-main, mantan suami Anne Ratna Mustika itu diperkirakan bisa mengantongi hingga miliaran Rupiah per bulan hanya dari kanal YouTube-nya saja.
Baca Juga: Gara-gara Bandingkan Harga Beras dengan Skincare, Dedi Mulyadi Didoakan Jatuh Miskin
Dikutip dari Social Blade, kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel yang kerap digunakannya untuk berinteraksi dengan masyarakat itu diperkirakan bisa mendapatkan antara USD4.000 sampai USD64.600 per bulan.
Jika dikonversikan ke mata uang Indonesia, angka itu setara dengan Rp62,7 juta hingga Rp1,01 miliar per bulan. Tentu saja ini bukanlah angka yang kecil, apalagi karena Dedi juga masih berhak menerima uang pensiun sebagai mantan wakil rakyat serta mantan bupati.
Masih dikutip dari Social Blade, Dedi diperkirakan bisa mendapatkan penghasilan di kisaran USD48.400 sampai USD774.700 per tahun dari kanal YouTube-nya, yakni antara Rp759,2 juta hingga Rp12,2 miliar dalam setahun.
Karena itulah, tak heran bila Dedi bisa memiliki harta kekayaan sampai Rp6,1 miliar per 31 Desember 2022. Sejatinya seluruh aset Dedi mencapai angka Rp9,68 miliar, tetapi Dedi juga melaporkan keberadaan utang hingga lebih dari Rp3 miliar.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Kritik Masyarakat Terus Keluhkan Beras Mahal, Ternyata Punya Koleksi Kendaraan Mewah