Suara.com - Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo masih meyakini bahwa ada kecurangan dalam Pemilu 2024. Ganjar bahkan mendorong agar DPR mengajukan hak angket untuk mengusut kemungkinan adanya kecurangan.
Masih tak yakin dengan perolehan sementara yang didapatnya, Ganjar mengaku masih belum mau mengucapkan selamat pada kandidat yang berpotensi menang.
Diketahui suara dalam perolehan sementara, Ganjar mendapat 16 persen, sementara tertinggi pasangan Prabowo-Gibran dengan angka 58,84 persen.
"Ini belum putusan kok, saya sampai ditanya sama kawan-kawan juga (dibilang) 'Mas Ganjar udah sampaikan selamat', lah kan udah ada waktunya, kalau saya sampaikan hari ini mendahului KPU kan KPU tanggal 20," ujar Ganjar Pranowo dalam perbicangan di program iNews Prime bersama Aiman Witjaksono yang digelar Selasa (27/2/2024).
Baca Juga: Bahas Hak Angket di TV, Ganjar dan Aiman Jadi Bulan-bulanan Netizen: Agak Laen Capres dan Timses
"Ada banyak sekali, partai WhatsApp, relawan, ilmuwan, dibilang Mas Ganjar kasih selamat aja nanti kalau ditawari masuk kabinet mau," imbuhnya.
Ganjar lebih lanjut menyebutkan timnya tengah bekerja untuk mengumpulkan berbagai bukti soal kecurangan Pemilu
"Sudah ada bukti tim hukum kita sudah bekerja, kita kumpulkan bukti, siapkan saksi sehingga paradigmanya berbeda, kita coba kasih paradima baru apa yang terjadi," tandanya.
Soal tawaran jabatan, Ganjar mengaku ogah duduk di pemerintahan jika dia dipastikan kalah dalam Pemilu.
"Ya tidak mau, siapa pun capresnya menghormati mereka yang menang, kita berikan keleluasaan untuk menyusun kabiet bersama timnya," ungkap Ganjar.
Baca Juga: Rumah Ganjar Pranowo di Sleman Dipuji Sederhana, Memang Berapa Sih Gaji Jadi Gubernur?
"Kalau kemudian semua berada di kursi kekuasaan, apa yang akan terjadi pasti semuanya akan bercerita ini loh mbahnya oligarki jangan sampai," pungkasnya.