Suara.com - Perolehan suara Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 disebut-sebut cukup mengejutkan publik. Bagaimana tidak, Ganjar hanya memperoleh kurang lebih 16 persen suara.
Ganjar bahkan keok di kandang PDIP, yakni Bali dan Jawa Tengah. Padahal partai pengusungnya, PDIP mendapat suara tertinggi.
Hal ini yang membuat banyak pengamat berspekulasi bahwa pendukung PDIP belum tentu memilih Ganjar. Soal Ganjar dan PDIP, mantan Gubernur Jawa Tengah itu sempat dikritik oleh sesama kader partainya sendiri.
Berikut kritik sejumlah politikus PDIP ke Ganjar sebelum dijadikan capres di Pemilu 2024.
Baca Juga: Intip Penampakan Rumah Baru Ganjar Pranowo di Sleman, Dinilai Sederhana Buat Ukuran Eks Gubernur
Politikus senior PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul disebut sempat memiliki hubungan panas dingin dengan Ganjar.
Kala itu, Ganjar tak diundang dalam acara pengarahan yang dihadiri oleh kepala daerah se-Jawa Tengah. Bambang Pacul dalam sambutannya sempat membahas soal orang yang kemajon.
“Tidak Diundang! wis kemajon. Yen kowe pinter, aja keminter,” kata Bambang Pacul
Trimedya Panjaitan
Salah satu elite PDIP, Trimedya Panjaitan juga pernah menyentil Ganjar. Anggota DPRD RI itu sempat mempertanyakan kinerja teman satu partainya tersebut.
“Ganjar apa kinerjanya selama delapan tahun jadi gubernur? Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR dan gubernur," ungkap Trimeda.
"Sebagai gubernur, masalah di Jateng itu banyak, mulai dari Wadas, banjir rob, sampai kemiskinan. Kalau kata orang Jawa, sudah kemlinthi dia. Lebih baik sabar dulu dan jalankan tugasnya sebagai gubernur,” imbuhnya.
Utut Adianto
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Utut Adianto sempat mempersilahkan Ganjar untuk maju dari partai lain jika mau mencalonkan diri sebagai capres.
“Kalau mau maju dipersilakan dari partai lain. Seperti yang dikatakan sama Mas Bambang Pacul pada 25 Mei,” kata Utut.
Sebelumnya, pada 25 Mei 2021, Bambang Pacul bercerita tentang mantan kader PDIP, Rustriningsih, yang pindah ke partai lain.