Bersiap untuk Masa Depan: Praktisi Beri Tips Sarjana agar Tak Menganggur Usai Lulus Kuliah

Selasa, 27 Februari 2024 | 16:43 WIB
Bersiap untuk Masa Depan: Praktisi Beri Tips Sarjana agar Tak Menganggur Usai Lulus Kuliah
Ilustrasi pengangguran. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angka pengangguran Indonesia didominasi lulusan sarjana dan diploma, membuat praktisi pendidikan ingatkan pentingnya mahasiswa memulai karir lebih awal sebagai profesional. Langkah ini perlu dilakukan agar adanya link and match antara perguruan tinggi dengan pasar kerja.

Hal ini diungkap langsung Rektor Binus University Dr. Nelly, S.Kom., MM yang mengatakan ada berbagai program yang bisa ditempuh mahasiswa agar bisa berkarir sebagai profesional lebih awal. Dari mulai magang, berpartisipasi jadi relawan hingga bekerja paruh waktu (part-time).

“Kemampuan siap terap (siap kerja) mahasiswa diperoleh melalui enrichment program yang akan dijalani mahasiswa dengan memilih salah satu dari tujuh track yang tersedia, seperti internship, entrepreneurship, research, community development, study abroad, further study, dan specific independent study,” imbuh Dr. Nelly melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (27/2/2024).

ilustrasi sarjana (Pexels.com/Ekrulila)
ilustrasi sarjana (Pexels.com/Ekrulila)

Apalagi saat berbincang langsung dengan Business Strategy Director PT. SeaBank Indonesia, Junedy Liu, Dr. Nelly mengakui saat ini industri membutuhkan tenaga kerja (SDM) siap terjun di bidang digital yang sedang naik daun dengan berbagai perkembangan artificial intelligence (AI), marketing digital, hingga media sosial dengan kehadiran influencer.

Baca Juga: Pantas Dapat Nilai A, Ini Judul Skripsi Komeng yang Tak Senyeleneh Fotonya di Surat Suara

Pendapat yang sama juga diutarakan Vice President of Binus Higher Education, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM dalam talkshow Ngobrol Bareng Rektor di International Education and Training Expo & Conference 2024 (IIETE) bahwa saat ini kampus dan perguruan tinggi berusaha membentuk lulusan siap kerja dan sesuai kebutuhan industri.

Bahkan kata Prof. Harjanto, tidak melulu soal lulusan siap kerja sebagai profesional tapi juga siap meniti karir lain, baik jika ingin sekolah lagi di luar negeri atau menjadi pengusaha sekalipun.

"Jadi universitas memiliki memiliki sistem pembelajaran yang holistik. Mahasiswa kuliah 2,5 tahun dapat mulai lebih awal karirnya, baik sebagai profesional, menjadi entrepreneur, atau juga melanjutkan
studi baik di dalam maupun di luar negeri,” ucap Harjanto

Melansir tulisan karya Finance Graduate from The University of Texas at San Antoni, Michal Lema di LinkedIn menyebutkan ada beberapa manfaat mahasiswa memulai karir lebih awal di antaranya sebagai berikut:

1. Unggul di hadapan pemberi kerja

Baca Juga: Pernah Nunggak Bayar Kosan Jadi Alasan Atikoh Ganjar Gencarkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Ini karena kata Michal, di tengah persaingan ketat untuk mendapat pekerjaan, mahasiswa yang memperoleh pengalaman kerja saat masih kuliah memiliki keunggulan dibandingkan rekan-rekan mahasiswanya yang hanya fokus meraih prestasi akademik atau prestasi belajar semata.

2. Punya pengalaman dunia nyata

Michal menambahkan, mahasiswa yang sudah berpengalaman di dunia kerja maka akan mampu menerapkan akademis atau ilmu yang dipelajari ke dalam skenario dunia nyata.

"Sehingga meningkatkan potensi mereka untuk mendapatkan pekerjaan," papar Michal.

3. Pengetahuan berharga di suatu bidang

Saat mahasiswa mampu belajar dan bekerja dengan baik sebagai pekerja paruh waktu, magang bingga peluang jadi sukarelawan maka ia memiliki pengetahuan berharga di suatu bidang.

"Peluang ini akan memberi mahasiswa wawasan tentang bagaimana rasanya bekerja di profesi, dan membantu mahasiswa membuat keputusan yang tepat mengenai karir masa depan," pungas Michal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI