Suara.com - Wulan Guritno mengejutkan publik dengan melaporkan mantan kekasihnya Sabda Ahessa ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Salah satu gugatan itu berkaitan dengan utang Sabda sebesar Rp396 juta yang digunakannya untuk renovasi rumah.
Gugatan ini berhasil mengejutkan publik. Pasalnya, sebelum memutuskan untuk berpisah, Wulan dan Sabda Ahessa dikenal sebagai pasangan yang romantis.
Terungkapnya gugatan itu juga semakin membuat publik penasaran dengan profesi serta kekayaan Sabda. Meski populer di media sosial, nama Sabda Ahessa memang tak sementereng Wulan Guritno di dunia entertainment.
Pria 27 tahun itu lebih dikenal sebagai atlet basket, profesi yang juga menjadi sumber utama penghasilannya. Dia diketahui pernah bermain untuk klub Bogor Siliwangi sebelum akhirnya pindah ke Amartha Hangtuah pada musim 2021.
Baca Juga: Intip Kekayaan Wulan Guritno, Pantas Bisa Pinjamkan Uang Ratusan Juta ke Sabda Ahessa
Untuk rata-rata gaji atlet basket di Indonesia dimulai dari Rp2 juta sampai Rp3 juta per bulan untuk pemula. Angka itu bisa mencapai Rp26 juta - Rp33 juta dalam setahun. Diketahui, Sabda termasuk pemain senior, sehingga gajinya bisa jadi lebih dari itu.
Sebagai pemain basket profesional, Sabda Ahessa bisa mengantongi penghasilan sebesar Rp29 juta sampai Rp50 juta per bulan. Namun, di luar profesinya sebagai atlet, Sabda ternyata juga memanfaatkan media sosial pribadinya, terutama Instagram, yang telah diikuti sampai 102 ribu akun, sebagai sumber pemasukan.
Ya, selain basket, sumber kekayaan Sabda Ahessa disebut juga berasal dari profesi sampingannya sebagai model. Dia juga pernah membintangi film Pacarku Anak Koruptor yang dibintangi oleh Jessica Mila, Achmad Albar, serta Masayu Anastasia pada 2016 lalu.
Ternyata, Sabda Ahessa tak sekadar modal tampang untuk menjadi aktor. Dia diketahui merupakan anak almarhum aktor dan sutradara kawakan Sys NS. Meski begitu, Sabda Ahessa memang tak terlalu sering tampil di layar kaca.
Baca Juga: Anaknya Dituntut ke Pengadilan oleh Wulan Guritno, Ibu Sabda Ahessa Unggah Wejangan Bijak