Suara.com - Hary Tanoesoedibjo gagal mendapatkan kursi di Senayan. Pasalnya, Partai Perindo yang menjadi kendaraannya bersama keluarga di Pemilu 2024 gagal menembus ambang batas minimal parlemen sebesar 4 persen.
Melansir dari data hitung cepat atau real count KPU, hingga Selasa (27/2/2024), perolehan suara Partai Perindo pada Pemilu 2024 baru mencapai angka 986.735 atau 1,3 persen.
Adapun secara individu Hary Tanoe memperoleh 27.279 suara. Paling tinggi di antara calon legislatif lain dari Partai Perindo yang juga mencalonkan diri di Dapil Banten III.
Lalu, berapa harta kekayaan Hary Tanoe, politisi yang nasibnya rungkad di pesta demokrasi yang digelar lima tahun sekali?
Baca Juga: Saham 'Dinasti' Keluarga Hary Tanoe yang Gagal ke Senayan, All In Ambruk
Hary Tanoe dikenal sebagai politisi sekaligus bos raksasa media di Tanah Air. Ia sempat menjabat sebagai CEO Media Nusantara Citra (MNC), namun akhirnya mundur karena ingin fokus menekuni karier di dunia politik.
Ayah mertua Kevin Sanjaya ini pernah masuk ke dalam daftar orang terkaya yang dirilis oleh media internasional, Forbes. Ia menduduki posisi ke039 orang terkaya di Indonesia. Adapun harta kekayaannya mencapai Rp16,6 triliun.
Sebagai informasi, suami Liliana Tanaja itu mulai terjun ke dunia politik sekitar bulan Oktober 2011. Ia pertama kali bergabung ke Partai NasDem pada 9 Oktober 2011. Di sana, ia sempat menduduki posisi Ketua Dewan Pakar dan Wakil Ketua Majelis Nasional.
Dua tahun berselang, Hary Tanoe mengundurkan diri dari Partai NasDem kemudian bergabung ke Partai Hanura, tepatnya pada 17 Februari 2013. Di sana, ia pernah menjabat sebagai Ketua Bapilu dan calon wakil presiden berpasangan dengan Wiranto.
Hary Tanoe lantas membentuk partai politik baru, yaitu Partai Persatuan Indonesia atau Partai Perindo. Partai ini dideklarasikan pada 7 Februari 2015.
Baca Juga: Deretan Caleg Papan Atas yang Diprediksi Gagal di Pemilu 2024: TGB hingga Si Poltak