Suara.com - Belum lama ini adab Gus Kautsar dan Gus Miftah yang sama-sama hadir di acara tasyakuran aqiqah Sabil Maratungga Cundamani menjadi sorotan publik.
Diketahui aqiqah putri pasangan Denny Caknan dan Bella Bonita itu dihadiri keluarga masing-masing serta sejumlah pemuka agama, termasuk Gus Miftah dan Gus Kautsar.
Namun warganet belakangan menyoroti etika duduk kedua pemuka agama tersebut. Pasalnya Gus Miftah tampak duduk bersantai sambil bersandar ke kursi dengan salah satu kaki ditekuk ke depan, sementara Gus Kautsar memilih untuk duduk lesehan di karpet.
Tindak-tanduk inilah yang membuat Gus Miftah dan Gus Kautsar jadi ramai dibandingkan, termasuk menimbulkan pertanyaan, apakah cara berdakwah kedua pemuka agama ini berbeda?
Baca Juga: Lahir Prematur, Rambut Lebat Anak Denny Caknan di Acara Akikahan Jadi Perdebatan
Gaya Dakwah Gus Miftah
Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman ini merupakan lulusan S1 Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang kini aktif sebagai pendakwah.
Selain itu, Gus Miftah juga dikenal sebagai seorang pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Hal ini tentu sejalan dengan garis keturunannya, yakni sebagai keturunan ke-9 pendiri Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo, Kiai Muhammad Ageng Besari.
Namun nama Gus Miftah sendiri sangat melejit karena kerap berdakwah ke kelompok marjinal. Ulama yang membantu dalam proses mualaf Deddy Corbuzier itu mulai dikenal banyak orang setelah beredar video kala dirinya memberikan pengajian di salah satu klub malam di Bali.
Ide untuk berdakwah di kalangan kaum marjinal ini muncul setelah Gus MIftah melaksanakan salat di musala sekitar area lokalisasi Yogyakarta, Sarkem. Dari situlah Gus Miftah mulai sering melaksanakan kajian agama yang rutin diikuti para pekerja dunia malam, termasuk berdakwah di klub malam dan salon plus-plus.
Baca Juga: Minta Maaf, Happy Asmara Tegaskan Tak Pernah Benci Bella Bonita
Gaya Dakwah Gus Kautsar
Sementara itu, Gus Kautsar dikenal dengan gaya dakwahnya yang penuh semangat sehingga menarik perhatian anak-anak muda.
Pendakwah yang lahir pada 20 Mei 1990 tersebut tak canggung untuk menyebarkan ilmu keagamaan yang dimiliki, baik di dalam maupun luar pesantren. Hal ini dibuktikan dari banyaknya ceramah Gus Kautsar yang bisa ditemui di media sosial, seperti YouTube dan Instagram.
Namun tentu saja kegiatan dakwah utamanya adalah di Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur. Ayahnya, KH Nurul Huda Djazuli, merupakan pengasuh pondok pesantren tersebut. Sementara itu Gus Kautsar merupakan salah satu petinggi di sana, yakni sebagai Kepala Sub Pondok.