5 Kejanggalan Kasus Kematian Santri Asal Banyuwangi di Ponpes Kediri, Jatuh di Kamar Mandi Kok Jasad Penuh Luka?

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 26 Februari 2024 | 18:25 WIB
5 Kejanggalan Kasus Kematian Santri Asal Banyuwangi di Ponpes Kediri, Jatuh di Kamar Mandi Kok Jasad Penuh Luka?
Ilustrasi jenazah. (unsplash) - 5 Kejanggalan Kasus Kematian Santri Asal Banyuwangi di Ponpes Kediri, Jatuh di Kamar Mandi Kok Jasad Penuh Luka?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian BBM (14 tahun) salah satu santri pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri tengah menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya, banyak kejanggalan dalam kasus kematian santri asal Banyuwangi ini.

Kejanggalan-kejanggalan baru terkuak setelah keluarga korban mendesak untuk melihat kondisi jenazah secara langsung. Jenazah BBM tiba di rumah duka di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi pada Sabtu (24/2/2024) dini hari.

Inilah kejanggalan pertama dalam kematian santri asal Banyuwangi ini terkuak. Pihak pesantren menyebut korban meninggal karena jatuh di kamar mandi.

1. Jatuh di Kamar Mandi

Baca Juga: Pemandi Jenazah: Memandikan Misteri di Balik Kematian

Dikutip dari suaraindonesia.co.id--jaringan Suara.com, kepulangan jenazah disambut isak tangis keluarga. Kondisi jasad korban penuh luka padahal pihak pesantren menyebut BBM meninggal karena jatuh di kamar mandi.

"Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Kami pun kaget. Saya langsung bergegas pulang ke kampung dari Bali," ujar Mia Nur Khasanah (22), kakak korban, Senin (26/2/2024).

Sementara itu, di lain waktu Fatihunada pengasuh ponpes menuturkan kronologi kejadian menurut sepengetahuannya. Dilansir suarajatimpost.com, menurut pihak pondok, kematian korban dilaporkan oleh saudara sepupunya F-T.

Menurutnya, F-T melaporkan bila korban terjatuh di kamar mandi dan dibawa ke rumah sakit pada Jumat (23/2/2024) lalu. Mendengar kabar ini, Fatihunada kemudian menuju rumah sakit tapi setibanya di sana, korban sudah tidak bernyawa.

“Saya itu dapat laporannya dia terpeleset di kamar mandi, dan saya langsung ke rumah sakit,”Ujar Fatihunada.

Baca Juga: Deasy Ditemukan Tewas di Rumah Kekasih, Luka di Leher Jadi Misteri

2. Darah Keluar dari Keranda

Meskipun mendengar penjelasan ini, pihak keluarga tidak langsung percaya. Keluarga korban curiga lantaran ada ceceran darah keluar dari keranda yang membawa jasad santri ini.

Karena kecurigaan inilah, keluarga kemudian meminta melihat kondisi jenazah dan dibukakan kain kafan yang membungkus.

"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi gak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," ungkap Mia.

3. Jenazah Penuh Luka

Pihak keluarga dan tetangga yang datang di rumah duka pun terkejut begitu melihat kondisi jasad. Jenazah adik Mia penuh dengan luka.

"Astaghfirullah. Luka Lebam di sekujur tubuh, ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah. Tak kuasa menahan tangis. Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya," ujar Mia.

Keluarga histeris dan meminta kejelasan kepada Fatihunada selaku pengasuh ponpes yang saat itu mengantar langsung ke rumah duka.

4. Banyak Luka Sundutan Rokok

Kakak korban menyebut ada selain lebam, ditemukan banyak luka sundutan rokok di tubuh adiknya. Sejumlah luka sundutan rokok juga terlihat di kaki korban. Jumlahnya lebih dari satu.

Termasuk satu luka dada BBM yang menurutnya seperti berlubang. Pihak keluarga pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Banyuwangi.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega sedang mendalami kasus kematian santri asal Banyuwangi yang meninggal dunia di pondok pesantren Kediri ini.

“Jenazah masih dilakukan visum di RSUD Blambangan Banyuwangi. Hasilnya masih menunggu. Kasus tersebut seluruhnya ditangani oleh Polres Kediri,” ujar Vega.

Dalam penjelasannya, korban hanya dilakukan visum luar karena pihak keluarga menolak autopsi. Berdasarkan visum ini polisi pun membenarkan ada sejumlah luka pada jenazah korban.

5. Siapa Pelakunya?

Pihak kepolisian pun masih mendalami adanya kemungkinan tindak kekerasan dan penganiayaan yang dialami korban. Polresta Banyuwangi langsung berkoordinasi dengan Polres Kediri Kota untuk menyelesaikan kasus kematian santri ini.

“Perkembangannya kita sudah berkoordinasi dengan Polresta Banyuwangi, hasilnya kemarin (Minggu) kita tetapkan 4 tersangka. Mereka adalah sesama santri,” ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo, Senin (26/2/2024) dikutip dari suarajatimpost.com.

Polres Kediri Kota menyebut ada kesalahpahaman antara para pelaku dengan korban yang menjadi motif para pelaku untuk melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan.

Saat ditanya apakah para pelaku menggunakan alat dalam menganiaya, pihaknya masih melengkapi penyidikan.

"Masih dalam pemeriksaan ya terrkait apakah pakai alat atau tidak, dan kami masih mengumpulkan keterangan saksi untuk melengkapi penyelidikan," ujar AKBP Bramastyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI