Oleh sebab itu, menurutnya dalam memilih pemimpin adalah sosok yang lebih kompeten dibandingkan rakyat. Belum lagi, calon dari pemimpinnya itu, beberapa orang tidak mengenal sehingga
“Maka seharusnya yang memilih itu adalah orang-orang yang bijak, yang berada dalam Majelis Permusyawaratan. orang-orang yang berilmu orang-orang yang sholeh,” jelasnya.
Namun, ia tidak bisa memungkiri kalau di Indonesia sistem yang berlaku berbeda. Untuk itu, menurutnya masyarakat dapat memilih calon yang paling baik untuk menghindari mudharat yang bisa berdampak buruk.