Suara.com - Nama Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjadi sorotan usai baru-baru ini pengajiannya tiba-tiba dibubarkan oleh GP Ansor dan Banser. Kejadian pembubaran pengajian ini terjadi di Masjid Assalam, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya pada Kamis (22/2/2024).
Sebelum pembubaran, sempat ada kericuhan yang terjadi, bahkan sampai saling baku hantam. Hal tersebut membuat sedikitnya 5 anggota ormas terluka.
Terkait alasan pembubaran pengajian ini dikabarkan karena keberatannya salah satu ormas terhadap sosok hadirnya Ustaz Syafiq Riza Basalamah. Hal ini karena ceramah Ustaz Syafiq Basalamah disebut penuh provokasi sehingga kerap mengadu domba masyarakat.
Sementara itu, ceramah Ustaz Syafiq Riza Basalamah ini sebenarnya juga kerap diunggah di akun Instagram pribadinya. Ia kerap mengunggah ceramah terkait berbagai isu yang sedang ramai, termasuk politik.
Baca Juga: Rekam Jejak Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Pengajiannya di Surabaya Dibubarkan
Salah satu isu yang pernah diunggah Ustaz Syafiq Riza Basalamah yakni masalah pemimpin. Dalam ceramahnya, Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengatakan, seorang pemimpin seharusnya dipilih melalui musyawarah sesuai dengan pancasila.
“Kalau bicara memilih pemimpin seharusnya pemimpin itu dipilih dengan musyawarah dan kalau kita lihat di Pancasila ada salah satu sila ada yang berbicara mengenai musyawarah,” kata Ustaz Syafiq Basalamah dalam unggahannya.
Alasan dipilihnya pemimpin dengan musyawarah ini karena menurutnya tidak semua bijak dalam memilih. Pasalnya, dalam Pemilu semua orang berhak memilih. Namun, menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, tidak semua memiliki ilmu dalam memilih, sehingga orang yang buruk juga bisa melakukannya.
“Kenapa? Karena kalau semua orang disuruh milih orang ini macam-macam. Nggak semua ngerti, nggak semua punya ilmu, nggak semua bijak, nggak semua baik. bahkan jika bicara orang baik selalu lebih sedikit dibandingkan orang buruk kebanyakan manusia yang gak beriman,” katanya.
Menurutnya sangat disayangkan jika semua keputusan memilih itu diserahkan kepada seluruh masyarakat. Hal ini sebab maling sendiri juga bisa memilih.
Baca Juga: Profil Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Pendakwah yang Kajiannya Dibubarkan Banser
“Jadi kalau bicara memilih itu diserahkan kepada semua orang maka maling pun juga memilih. Bayangin ya siapa pemimpin yang dipilih oleh para maling, para perampok, orang-orang yang gak sholat umpamanya.Tentunya dia akan memilih yang seperti dia,” sambungnya.
Oleh sebab itu, menurutnya dalam memilih pemimpin adalah sosok yang lebih kompeten dibandingkan rakyat. Belum lagi, calon dari pemimpinnya itu, beberapa orang tidak mengenal sehingga
“Maka seharusnya yang memilih itu adalah orang-orang yang bijak, yang berada dalam Majelis Permusyawaratan. orang-orang yang berilmu orang-orang yang sholeh,” jelasnya.
Namun, ia tidak bisa memungkiri kalau di Indonesia sistem yang berlaku berbeda. Untuk itu, menurutnya masyarakat dapat memilih calon yang paling baik untuk menghindari mudharat yang bisa berdampak buruk.