
Gelar itulah yang kemudian dikomentari Budi Kurniawan di akun X-nya, “Gibran itu lulus S1 dapat nilai lower second class honours (setara 48). Untuk nilai segitu, daftar kuliah master aja susah diterima. Itu setara IPK 2.3 kalau sistem Indonesia,” ungkap pemilik akun.
Meski begitu, Gibran tidak mau ambil pusing dengan tudingan dirinya mendapat IPK rendah selama berkuliah.
“2.3 itu menurut siapa? Apa dia tahu nilai-nilainya? Dia punya ijazah saya?” kata Gibran saat ditanya awak media.
Gibran mengaku tidak tahu-menahu keributan yang timbul di media sosial akibat cuitan tersebut. “Ya nggak apa-apa lah. Terima kasih masukan-masukannya,” tandas Gibran.