“Kulit anak dan remaja lebih sensitif dan rentan kerusakan akibat sinar UV. Sinar UVA dapat mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan keriput serta flek hitam. Sedangkan sinar UVB dapat menyebabkan kulit terbakar," jelas dokter yang praktek di klinik kecantikan MS Glow saat menghadiri Glow to School di SMK Taman Siswa 1 Jakarta, belum lama ini.
Jika kulit sering terkena radiasi dari UVA dan UVB, maka risiko terkena kanker kulit pun semakin besar. Selain itu, lanjut dr. Prima, efek paparan sinar UV bisa dirasakan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk mencegah risiko tersebut, kulit perlu dilindungi dengan tabir surya yang bermanafaat sebagai penyaring sinar radiasi UVA dan UVB. "Produk skincare ini, baik untuk digunakan secara rutin, setiap hari,” imbuhnya.
Namun, perlu kalian ingat, agar manfaatnya bagi kulit bisa didapat, maka penggunaan tabir surya harus dilakukan dengan benar.
Tak hanya mampu menyaring sinar radiasi UVA dan UVB, tabir surya juga dapat membantu mencegah kerusakan kulit seperti penuaan dini, bintik coklat hingga peningkatan risiko kanker kulit.
Selain itu, tabir surya juga bisa menjaga kelembapan dan mencegah kulit kering. Namun dr. Prima mengingatkan bahwa sebelum membeli tabir surya, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti kandungan sun protection factor (SPF) dalam produk sunscreen.
SPF, sambung dia, lazimnya tercantum di label kemasan, dimana biasanya SPF 15 hanya bisa menahan 93 persen radiasi sinar UVB selama 2,5 jam di luar ruangan; sedangkan SPF 30 mampu menahan 97 persen radiasi dengan tingkat ketahanan mencapai lima jam. Sementara SPF 50 mampu menahan sinar UV hingga delapan jam.
“Semoga melalui Glow to School, kesadaran akan pentingnya merawat dan melindungi kulit makin meningkat dan tentunya para remaja dan masyarakat Indonesia semakin glowing dengan sehat," pungkas Shandy.
Baca Juga: Perdoski Umumkan Gelar Sp.KK dan Sp.DV Kini Diganti Jadi Sp.DVE, Apa Itu?