Suara.com - Buku berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi yang dirilis oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendadak menjadi perbincangan publik setelah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik menjadi Menteri ATR/BPN.
Melansir dari unggahan pegiat media sosial Jhon Sitorus di X, ia menyarankan agar buku bersampul warna merah tersebut segera ditarik dari peredaran. Buku tersebut disebutnya akan memberikan pengaruh buruk untuk mental AHY.
"Belum setahun buku ini terbit, sepertinya peredarannya harus segara ditarik secara masif. Berbahaya untuk kesehatan mental AHY nantinya. Lucu sekali tontonan politik ini," tulis Jhon Sitorus dikutip Rabu (21/2/2024).
Unggahan Jhon Sitorus yang menyinggung buku karya Presiden ke-6 RI tersebut pun sontak saja menuai sorotan dari publik. Beragam komentar dilontarkan oleh warganet saat melihat unggahan ini.
Baca Juga: Siapa Ayah Annisa Pohan? Besan SBY yang Pernah Terjerat Korupsi, Segini Kekayaan Mertua AHY
"Paling nanti SBY instruksikan tarik semua dari peredaran. Kue-kue kekuasaan memang menggiurkan," komentar warganet.
"Jadi penasaran isinya apa saja, tapi enggak mau beli," timpal warganet.
"Jejak literatur ini mah, bukan jejak digital lagi. Pantes enggak datang pas anak dilantik," imbuh warganet.
Lalu, memang apa isi dari buku tersebut?
Buku berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi merupakan buku milik SBY yang baru dirilis pada 26 Juni 2023 lalu. Buku ini ditujukan khusus untuk kader Partai Demokrat dan berisikan pandangan SBY mengenai berbagai isu soal Jokowi menjelang kontestasi politik 2024.
Baca Juga: AHY Diangkat Jadi Menteri ATR/BPN, Waketum NasDem: Jokowi Ingin Minimalisir Dinamika di Legislatif
Buku berisi 24 halaman ini berisikan lima poin penting yang menjadi sorotan ayah Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas Yudhoyono tersebut. Pertama, soal Jokowi yang diisukan akan ikut cawe-cawe urusan Pilpres 2024.
Kemudian rumor Jokowi menginginkan agar Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon). Lalu, anggapan soal Jokowi yang tak menyukai dan tak menginginkan Anies Baswedan menjadi calon presiden di Pilpres 2024.
Keempat, soal isu Jokowi memberikan dukungan kepada beberapa pihak untuk maju di Pilpres 2024 dan terakhir soal Jokwi yang dianggap menjadi pihak yang menentukan siapa capres dan cawapres yang harus diisung di kontestasi politik tahun ini.