Siap Pembuat Sirekap? Ini Sosok di Balik Sistem Rekapitulasi Pemilu yang Dituding Kacau

Rabu, 21 Februari 2024 | 17:25 WIB
Siap Pembuat Sirekap? Ini Sosok di Balik Sistem Rekapitulasi Pemilu yang Dituding Kacau
Siap Pembuat Sirekap? Ini Sosok di Balik Sistem Rekapitulasi Pemilu yang Dituding Kacau [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aplikasi Sirekap belakangan menjadi perbincangan hangat usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) membeberkan permasalahan data Pilpres 2024 yang masuk ke website KPU. Pada Senin pagi (19/2/2024), ditemukan sebanyak 1.223 data yang bermasalah. Lantas siapa pembuat Sirekap? 

Diketahui, Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) adalah aplikasi yang memiliki fungsi sebagai sarana publikasi dari hasil penghitungan suara serta alat bantu rekapitulasi hasil suara dalam Pemilu 2024. Namun, aplikasi ini disebut membuat Pemilu 2024 menjadi kacau. 

Bagaimana tidak, sejumlah data yang dimasukkn ke dalam aplikasi ini megalami kesalahan. Bahkan, beberapa foto tidak terbaca meskipun diunggah dengan kualitas yang baik. 

Siap Pembuat Sirekap? 

Baca Juga: Siap-siap MK Sambut 'Hujan' Perkara Gugatan Pemilu 2024

Melansir dari berbagai sumber, aplikasi Sirekap dikembangkan pertama kali di tahun 2020 oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian di tahun 2021, KPU membuat sebuah nota kesepahaman dengan ITB terkait perkembangan aplikasi Sirekap. Kala itu, proyek pengembangan teknologi Sirekap sendiri menghabiskan dana hingga sebesar Rp 3,5 miliar.  

Proyek senilai miliaran rupiah itu dikomandoi oleh Wakil Rektor ITB, yaitu Gusti Ayu Putri Saptawati. Proyek besar yang dijalankan itu tak diketahui secara pasti oleh banyak civitas akademika ITB. Hal ini diketahui usai seorang dosen ITB mengungkapkannya. 

Ia menceritakan bahwa tak banyak orang yang tahu proyek pengembangan aplikasi Sirekap tersebut. Melalui proyek itu, Gusti Ayu juga tidak menyertakan ahli kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan artificial intelligence (AI). 

Sebelum itu Gusti Ayu dan tim ITB juga telah terlibat dalam pembuatan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) pada Pemilu 2019 yang ditujukn untuk KPU. Kala itu, Tim Situng ITB memiliki jumlah anggot  27 orang dosen dari program studi Teknik Informatika. 

Mengutip dari laman resmi ITB, Gusti Ayu adalah seorang dosen di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. Ia terkenal akan keahlian di bidang Rekayasa Perangkat Lunak serta Pengetahuan. Sekarang ini, ia tengah menjabat sebagai Wakil Rektor ITB pada periode 2020-2025.

Baca Juga: Dikenal sebagai Artis Film Panas, Ayu Azhari Punya Kans Jadi Ibu Dewan?

Untuk masalah pendidikan, Gusti sukses menamatkan S1 di ITB dan lulus pada tahun 1989. Empat tahun berlalu, ia kemudian lulus S2 dari The University of New South Wales, Australia. Bahkan, Gusti pun juga semoat mendapatkan gelar doktoral pada tahun 2008 di ITB.  

Aplikasi Sirekap sendiri digunakan untuk menggantikan perangkat Situng. T
Adapun teknologi yang digunakan oleh Sirekap yaitu dengan mengubah karakter atau tanda kemudian menjadi angka. Sistem inilah hang kemudian memanfaatkan teknologi pengenalan karakter optik maupun optical character recognition serta pengenalan tanda optik atau optical marking recognition.  

Komisioner KPU Idham Holik mengungkapkan jika kesalahan data Sirekap lantaran disebabkan oleh sistem yang salah baca angka numerik dari dokumen formulir Model C Hasil Pemilu 2024. 

Itu tadi informasi tentang siapa pembuat Sirekap. Meskipun berfungsi sebagai rekapitulasi hasil pemungutan suara, namun aplikasi ini membuat Pemilu 2024 sedikit mengalami perubahan, ya. 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI