Harga Beras Mahal, Benarkah Gak Makan Nasi Bisa Bikin Tubuh Lemas?

Rabu, 21 Februari 2024 | 16:54 WIB
Harga Beras Mahal, Benarkah Gak Makan Nasi Bisa Bikin Tubuh Lemas?
Pedagang beras melayani pembeli di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga beras masih naik di sejumlah daerah. Di berbagai tempat, harga beras di Indonesia melonjak hingga Rp 18 ribu per kilogram, padahal sebelumnya berada di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kg dengan kategori premium. Kenaikan harga itu tentu jadi perhatian masyarakat, lantaran nasi menjadi makanan pokok sehari-hari.

Nasi biasa jadi sumber karbohidrat kebanyakan orang Indonesia. Kandungan karbohidrat itu bermanfaat untuk membantu proses pembakaran kalori menjadi energi yang digunakan untuk beraktivitas.

Dikutip dari Hello Sehat, apabila selama ini nasi menjadi sumber karbohidrat utama, metabolisme tubuh bisa jadi terganggu jika secara mendadak tidak konsumsi nasi sama sekali. Meski begitu, tubuh manusia sebenarnya tidak harus selalu makan nasi setiap waktu makan, karena tidak menjadi satu-satunya sumber karbohidrat.

Pedagang beras melayani pembeli di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pedagang beras melayani pembeli di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Seseorang bisa tidak makan nasi selama tetap mencukupi asupan karbohidrat harian. Sebagai gantinya bisa mengonsumsi makanan pengganti nasi yang juga tinggi karbohidrat kompleks. Misalnya, kentang, jagung, beras merah, roti gandum utuh, serta oatmeal. Hal yang terpenting sebenarnya jangan sampai tubuh kekurangan asupan karbohidrat.

Baca Juga: Bansos Beras Jokowi Sampai Juni 2024, Berlanjutkah Hingga Oktober?

Jika ingin berhenti atau membatasi konsumsi nasi, pastikan tetap menggantinya dengan sumber karbohidrat lain yang tak kalah berkualitas. Sebab, tubuh bisa jadi lemas karena kurang energi karena tidak lagi mengonsumsi nasi dan sumber karbohidrat lain.

Ketika tubuh lemas karena kehilangan bahan bakar energi, sebagai gantinya akan mengambil protein dan lemak untuk dibakar sebagai energi. Proses pemecahan protein dan lemak menjadi energi ini dapat mengakibatkan penumpukan zat asam yang disebut keton di dalam aliran darah.

Peningkatan kadar keton dalam darah dapat berkembang menjadi ketosis bila terus berlangsung. Dalam tahap awal, ketosis bisa menyebabkan gejala pusing, lemas, mual, dan dehidrasi. Ketosis akibat dari tidak makan nasi juga berisiko membuat Anda tubuh tidak dapat menyerap zat gizi esensial lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI