Suara.com - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Gibran Rakabuming Raka sama-sama mengantongi privilege sebagai anak Presiden RI dan bisa melalang buana dengan mudah masuk ke percaturan politik di Tanah Air.
Tentu, privilege tersebut turut dinikmati oleh putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut yang di usianya yang relatif muda sudah menjadi kepala daerah. Apalagi, ia menjadi kepala daerah begitu nyemplung di politik.
Namun, nasib berbeda dialami oleh AHY yang harus beberapa kali gagal dan menunggu waktu yang lama untuk bisa masuk ke pemerintahan.
Adapun ironisnya, rekam jejak AHY dan Gibran bak bumi dan langit, lantaran AHY kantongi segudang pengalaman dan Gibran adalah sosok yang 'hijau' di perpolitikan.
Baca Juga: Gaya Centil Annisa Pohan Meriahkan Pelantikan AHY: Pesona Ibu Pejabat Semakin Terlihat!
Rekam jejak Gibran: Baru masuk politik namun sudah hoki jadi walkot
Gibran Rakabuming Raka tak berangkat dari latar belakang politik. Bahkan, gelar akademisnya saja bukan dari ilmu politik maupun hukum, melainkan B.Sc (Hons) dari Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Ia juga murni fokus menekuni bisnis sebelum 'naik takhta' menjadi kepala daerah, yakni menjalankan beberapa bisnis kuliner seperti katering, waralaba Martabak Markobar dan Mangkokku.
Gibran akhirnya 'debut' di politik dan langsung memberanikan diri untuk maju berlaga di Pemilihan umum Wali Kota Surakarta 2020 bersama calon wakilnya, Teguh Prakosa.
Baru masuk di politik, Gibran sudah berhasil menggaet suara terbanyak di pemilihan tersebut, yakni sebanyak 86,53 persen suara (225.451 suara).
Baca Juga: Ternyata Program Makan Siang dan Susu Gratis Ada Sisi Positifnya, Begini Penjelasan Bapanas
Gibran kini maju ke Pemilihan Presiden 2024 sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto. Usahanya cukup mujur lantaran bersama Prabowo, Gibran memperoleh suara unggul versi hitung cepat Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).
Rekam jejak AHY: Pendidikan mentereng, prestasi karier cemerlang namun bernasib ironis
Sungguh ironis nasib AHY jika dibandingkan dengan Gibran.
Sebab, karier AHY di perpolitikan kerap tak hoki dan beberapa kali gagal. Padahal, ia mengantongi pendidikan yang mentereng dan prestasi karier cemerlang di militer.
Pendidikan dan kariernya di TNI ternyata belum mampu untuk menjadi batu loncatan di dunia politik bagi AHY. Adapun AHY sempat menjajal hokinya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta setelah rela mundur dari TNI.
Sayangnya, ia dan Sylviana Murni gagal memperoleh suara terbanyak di pemilihan tersebut.
AHY juga dua kali sempat diberi wacana digandeng menjadi wakil, yakni pertama oleh Prabowo Subianto saat Pilpres 2019 dan Anies Baswedan saat Pilpres 2024. Kedua sosok tersebut akhirnya tak memilih AHY sebagai pendamping.
Kini, baru pada Rabu (21/2/2024) AHY akhirnya mendapatkan kesempatannya masuk ke pemerintahan sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (Menteri ATR).
Terlepas dari nasibnya yang kurang hoki, AHY telah berkelana keliling dunia untuk memperoleh pendidikan.
Ia memulai perjalanan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil) untuk bisa mengabdi di TNI. AHY juga berhasil menjadi lulusan terbaik tahun 2000 dan memperoleh penghargaan Bintang Adi Makayasa.
Putra eks Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga mengantongi segudang ijazah pendidikan sipil. Ia terbang ke berbagai negara untuk menempuh S2 di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura.
Selain itu, ia juga tamat studi di Universitas Harvard, Amerika Serikat dan Webster University, Amerika Serikat.
Karier AHY juga tak kalah hebat lantaran ia sempat terjun langsung di Operasi Pemulihan Keamanan Aceh saat Konflik Aceh Pecah. Ia turun ke lapangan di bawah Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Ia juga sempat menjabat segudang jabatan strategis di militer, yakni Komandan Peleton III/C Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, Pembantu Seksi Kepala Seksi Amerika Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Kepala Seksi 2/Operasi Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I Kostrad, dan Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.
Kontributor : Armand Ilham