Adu Riwayat Pendidikan AHY vs Raja Juli Antoni, Menteri dan Wakil Menteri ATR/BPN: Siapa Lebih Mentereng?

Rabu, 21 Februari 2024 | 15:20 WIB
Adu Riwayat Pendidikan AHY vs Raja Juli Antoni, Menteri dan Wakil Menteri ATR/BPN: Siapa Lebih Mentereng?
Presiden Joko Widodo alias Jokowi usai melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Rabu (21/2/2024). [Suara.com/Novian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dilantik jadi Menteri ATR/BPN, riwayat pendidikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dibandingkan dengan riwayat pendidikan Raja Juli Antoni, yang langsung jadi bawahan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Raja Juli Antoni saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional), setelah sebelumnya menjadi bawahan Hadi Tjahjanto yang posisinya saat ini digantikan AHY.

Bukan cuma AHY, di hari yang sama Rabu (21/2/2024) Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam. Jabatan Menko Polhukam ditinggalkan Mahfud MD yang memilih mundur karena berkontestasi di Pemilu 2024 dan sedang kampanye, tidak seperti kandidat capres dan cawapres lainnya yang masih duduk di pemerintahan.

Kini setelah resmi dilantik, Raja Juli Antoni resmi menjadi 'anak buah' AHY. Meskipun keduanya tetap akan memiliki tugas dan wewenang yang berbeda saat memimpin Kementerian ATR/BPN.

Simak yuk adu riwayat pendidikan Raja Juli Antoni vs pendidikan AHY dirangkum suara.com, Rabu (21/2/2024).

1. Riwayat pendidikan Raja Juli Antoni

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni  (Antara)
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni (Antara)

Melansir situs resmi rajajuliantoni, disebutkan lelaki kelahiran 13 Juli 1977 ini sudah meraih gelar doktor dan merupakan anak dari tokoh masyarakat Riau, Raja Ramli Ibrahim.

Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.

Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.[6]

Baca Juga: Detik-detik AHY dan Prabowo Saling Hormat Usai Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN

Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI