Menteri PPPA Bocorkan Kondisi Korban Bullying SMA Binus Serpong yang Libatkan Anak Vincent Rompies

Rabu, 21 Februari 2024 | 11:50 WIB
Menteri PPPA Bocorkan Kondisi Korban Bullying SMA Binus Serpong yang Libatkan Anak Vincent Rompies
Anggota Geng Tai Kasus Bullying SMA Binus Serpong. (Twitter/ @tanyarlfes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga ikut komentar terkait kasus bullying di SMA Binus Serpong yang libatkan anak sulung Vincent Rompies. Melalui keterangannya, Bintang meminta agar proses penyelesaian kasus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.

Melalui stafnya, Plh. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA Rini Handayani, menteri juga berpesan agar proses hukum dilakukan dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak yang menjari korban juga pelaku.

Kementerian PPPA juga disebut siap memberikan bantuan pendampingan psikososial maupun hukum bagi anak korban dan keluarga jika dibutuhkan. Rini mengungkap kalau korban bullying alami sejumlah kekerasan fisik.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Puspayoga
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Puspayoga

“Saat ini, diketahui satu orang anak korban kelas 11 mengalami perundungan dan kekerasan fisik seperti pemukulan, penendangan, pengikatan, penyundutan rokok, hingga pengancaman yang dilakukan secara bergantian oleh sekelompok pelajar tersebut,” ujar Rini dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).

Baca Juga: Usai Dibully Anak Vincent Rompies cs, Korban Disebut Nongkrong di Bar

Kekerasan fisik itu membuat korban harus jalani perawatan di rumah sakit beberapa waktu lalu. Meski begitu, Rini memastikan kalau korban sudah kembali pulang ke rumah.

"Sejak 16 Februari lalu, anak korban telah pulang ke rumah usai mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Pada 20 Februari 2024 sore hari, anak korban telah melakukan pemeriksaan psikologis di kantor UPTD PPA Tangerang Selatan dan tentunya orang tua korban akan hadir mendampingi," imbuhnya.

Mengingat korban masih berusia remaja, sehingga dibutuhkan pendampingan psikologis secara intensif agar proses pemulihan dari dampak traumatis yang dirasakan bisa dipulihkan.

Rini meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak menyebar luaskan foto maupun video yang melibatkan anak korban maupun sekelompok terduga terlapor, termasuk juga video yang memperlihatkan tindakan perundungan dengan jelas.

Berdasarkan informasi dari Tim Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, awal mula terungkapnya kasus perundungan berasal dari unggahan salah satu kerabat korban di kanal media sosial yang membahas kasus perundungan yang dilakukan oleh kawanan pelajar di salah satu SMA ternama di Serpong. Unggahan tersebut viral karena salah satu terduga pelaku yang dilaporkan diketahui anak sulung Vincent Rompies. 

Baca Juga: Ada Kabar Korban Bullying Putra Vincent Sering Lecehkan Siswi, Netizen Kini Terbagi 2 Kubu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI