Harga Beras Mahal, Ini 6 Alternatif Sumber Karbohirat Selain Nasi: Lebih Menyehatkan Loh!

Rabu, 21 Februari 2024 | 07:30 WIB
Harga Beras Mahal, Ini 6 Alternatif Sumber Karbohirat Selain Nasi: Lebih Menyehatkan Loh!
Pedagang beras melayani pembeli di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini media sosial tengah dihebohkan harga beras mahal, yang diisukan karena bansos (bantuan sosial) yang digencarkan pemerintah. Kondisi ini membuat masyarakat mencari alternatif sumber karbohidrat lebih sehat dibanding nasi, apa saja ya?

Tak main-main sejumlah data menemukan harga beras di Indonesia melonjak hingga Rp 18 ribu per kilogram (kg), padahal sebelumnya berada di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kg dengan kategori premium.

Beras sebagai bahan makanan pokok nasi, merupakan sumber karbohidrat utama masyarakat Indonesia. Ditambah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan asupan karbohidrat harus mencapai 45% hingga 65% dari kalori harian.

Pedagang beras melayani pembeli di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pedagang beras melayani pembeli di pasar Cibubur, Jakarta, Senin (19/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Selain itu disarankan juga karbohidrat ini harus berasal dari sumber karbohidrat komplek yang lebih menyehatkan. Kabar baiknya, alternatif sumber karbohidrat ini tidak melulu dari nasi loh.

Baca Juga: Harganya Gak Ngotak Bikin Kabur Pembeli, Pedagang Beras di Jaktim Ngeluh: Keterlauan Banget!

Berikut ini pengganti nasi yang bisa jadi solusi atasi kenaikan harga beras, dirangkum suara.com, Selasa (20/2/2024).

1. Kentang

Salah satu sumber karbohidrat kompleks yang cukup populer adalah kentang. Selain karbohidrat, kentang juga mengandung vitamin A, vitamin C, protein, serat pangan, hingga natrium yang cukup tinggi. Konsumsi kentang yang direbus tanpa mengupas kulitnya dapat memenuhi asupan serat dan pati resisten yang baik.

2. Ubi jalar

Ubi jalar termasuk dalam salah satu jenis umbi-umbian yang dikenal memiliki banyak kandungan serat, gula, dan juga pati. Terlebih lagi, bisa memperoleh provitamin A, vitamin C, serta kalium yang cukup tinggi pada ubi jalar.

Baca Juga: Muka Rileks Selvi Ananda saat Naik Vespa Mewah Bareng Gibran, Pajaknya Setara Sekuintal Beras Premium

3. Pisang

Pisang dikenal menyimpan banyak nutrisi, mulai dari vitamin C, vitamin B6, serat, mangan, kalium, potasium, serta magnesium. Pisang juga kerap menjadi pilihan bagi penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang rendah hingga sedang, sehingga dapat menjaga gula darah dalam kadar normal.

4. Jelai

Coix lacyma jobi L atau jelai adalah adalah tumbuhan serealia dari suku padi-padian atau Poaceae dan berada dalam satu rumpun dengan jagung dan sorghum, yakni rumpun Adropogoneae. Dalam 100 gram jelai terkandung energi 1506 kkal dengan kadar air 15%, karbohidrat 76,4%, protein 14,1%, lemak 7,9%, dan serat 0,9%, kalsium 54 mg, zat besi 0,8 mg, dan vit.B1 0,48 mg.

5. Jagung

Jagung merupakan makanan pengganti beras yang memiliki berbagai kelebihan dari segi gizi dan manfaatnya. Kandungan yang dimiliki, menjadikan jagung layak untuk dikonsumsi sebagai makanan utama dan diharapkan mampu mengurangi ketergantungan masyarakat akan beras.

6. Singkong

Kandungan karbohidrat singkong tidak jauh berbeda dengan kandungan karbohidrat nasi, yaitu sebesar 38,06 kilogram per 100 gram singkong. Meski memiliki kandungan karbohidrat yang hampir serupa, namun yang harus jadi catatan jumlah protein pada singkong termasuk kecil.

6. Sagu untuk papeda

Papeda mengandung karbohidrat yang tinggi karena berasal dari tepung sagu. Ini membuatnya menjadi sumber energi yang baik untuk tubuh. Karena terbuat dari tepung sagu, papeda tak mengandung gluten, sehingga cocok bagi orang yang memiliki alergi atau intoleransi gluten

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI