Suara.com - Pak Sadi, peracik soto Ambengan yang legendaris itu dikabarkan meninggal dunia Minggu (11/2/2024) lalu. Kendati pemilik aslinya telah tutup usia, soto Ayam Ambengan tetap laris dicari pelanggan. Rute soto ayam yang cabangnya tersebar di Jakarta dan Surabaya itu tak pernah sepi pembeli. Terlebih, Soto Pak Sadi menyajikan cita rasa orisinil yang masih khas.
Jakarta,dan Surabaya menjadi kota yang selama ini banyak disambangi untuk berburu soto ayam ambengan Pak Sadi. Di Jakarta, Soto Pak Sadi ini tersebar di tiga tempat, yakni di Cempaka Putih, Gambir, dan Senopati. Cabang – cabang itu buka saban hari mulai pukul 08.00 WIB – 22.00 WIB. Jam buka itu cocok buat anda yang menyukai soto sebagai menu sarapan.
Di Cempaka Putih, soto ambengan Pak Sadi berlokasi di Jalan Cempaka Putih Raya No. 147B, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kemudian, di Gambir, lokasi Soto Pak Sadi ada di Jalan Ir. H. Juanda No. 6A, Gambir, Jakarta Pusat. Terakhir, di daerah Senopati, soto ini berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi.
Tak mau ketinggalan, para penggemar soto ayam ambengan Pak Sadi di Surabaya juga bisa turut menikmati cita rasa khas kuah bening soto ini. Lokasinya tersebar di tiga cabang sekaligus. Lokasi pertama terletak di Jalan Mayjen HR. Muhammad No.369, Pradahkalikendal, Kecamatan Dukuhpakis.
Baca Juga: Tak Perlu Ke Malaysia, Nasi Kandar yang Viral Itu Ternyata Ada Juga di Malang
Jika masih terlalu jauh, anda juga bisa mencoba alternatif cabang lain di Jalan Ambengan No.3A, Ketabang, Kecamatan Genteng. Terakhir, Soto Pak Sadi juga bisa dinikmati dengan suasana modern di pusat perbelanjaan Mall Sutos, Jalan Adityawarman No.55, Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo.
Sebagai informasi, usaha soto itu dimulai pada 1960-an di Jalan Ambengan Surabaya. Kemudian cabang – cabang mulai bermunculan sejak 1980-an seiring berkembangnya usaha. Mula – mula Pak Sadi membuka cabang di sekitar Surabaya, kemudian berkembang ke Jakarta hingga Jogja. Resepnya yang kaya rempah dan cita rasa yang kuat menjadi nilai lebih soto ini. Tak heran Pak Sadi memenangi penghargaan dari World Street Food Congress Food sebagai Masters of the Year pada 2013 silam.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni