Suara.com - Belum lama ini, beredar daftar siapa saja sosok yang bakal menduduki jabatan di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Diunggah oleh akun Twitter (X) @/PolJokesID, Senin (19/2), mengunggah sebuah poster berisi bocoran daftar menteri Prabowo-Gibran di Kabinet Indonesia Emas.
"Buset belom apa-apa udah bocor duluan," cuit akun tersebut seperti dikutip Selasa (20/2).
Dalam poster itu pula, disebutkan bahwa Prabowo-Gibran akan menganut struktur kabinet Ir Soekarno yang menyertakan posisi Menteri Muda, untuk memastikan keterwakilan anak muda.
Baca Juga: Bawa-bawa Jokowi, Grace PSI Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran Menang di Quick Count
Total ada 55 nama dalam daftar. Namun menariknya, dominasi pria begitu di bocoran tersebut begitu kentara. Sebab dari sekian banyak nama, hanya dua posisi yang diduduki oleh wanita.
Dua wanita itu adalah Rahayu Saraswati yang menjabat Menteri Sosial, Kesejahteraan Perempuan dan anak serta Grace Natalie pada Menteri Muda Sosial, Kesejahteraan Perempuan dan Anak.
Berikut profil singkat kedua wanita yang ada dalam bocoran daftar Menteri Prabowo-Gibran yang viral.
1. Rahayu Saraswati
Wanita berusia 38 tahun ini merupakan politikus yang awalnya berkarier sebagai aktris dan presenter. Ia terjun ke politik dengan bergabung ke Partai Gerindra dan berhasil menjadi anggota DPR RI dari tahun 2014 hingga 2019.
Baca Juga: Seandainya Prabowo Jadi Presiden 2024, Kursi Ketum Gerindra Jatuh Kepada...
Setelah tak terpilih kembali menjadi anggota DPR RI, pada 2019 ia mendampingi sang paman, yang tak lain adalah Prabowo Subianto sebagai wakil ketua umum Partai Gerindra untuk periode 2020-2025.
2. Grace Natalie
Grace Natalie merupakan seorang mantan jurnalis yang terjun ke dunia politik. Ia tercatat memiliki karier yang cukup cemerlang di dunia jurnalistik.
Mengawali karier di SCTV, Grace Natalie pernah pindah ke ANTV lalu ke TVOne. Ia beberapa kali melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti Steve Forbes.
Namun sejak 2014, wanita berusia 41 tahun ini banting setir ke politik. Ia menjadi salah satu penggagas berdirinya Partai Solidaritas Indonesia, bahkan menjadi Ketua Umum pertama partai tersebut.