Suara.com - Publik dibuat kaget anak Vincent Rompies jadi pelaku bullying hingga dikeluarkan dari sekolah. Fakta ini membuat banyak yang mempertanyakan cara suami Fifi Karamoy itu mendidik anaknya.
Cara Vincent Rompies mendidik anak dipertanyakan lantaran dikenal sebagai publik figur yang jauh dari gosip, dan dianggap memiliki keluarga harmonis yang didambakan banyak orang.
Anak Vincent Rompies kena DO (drop out) Binus School International School Serpong, Tangerang bersama dua pelaku bullying lainnya. Belakangan tersebar di Twitter, pelaku perundungan berjumlah delapan orang hingga menyebabkan korban dirawat di RS.
Tak main-main, bahkan beredar 8 nama pelaku bullying yang merupakan murid SMA di sekolah elit tersebut yakni Keanu, Gavin, Mada, Tommy, Zahran, Legolas, Elang, dan Raul.
Baca Juga: Gak Fair! Kabarnya Cuma Anak Vincent Rompies dan 2 Lainnya yang Didepak Binus School Serpong
Cara Vincent Rompies mendidik anak
Dalam salah satu podcast, Vincent bercerita dan dibagikan ulang akun TikTok @surinderr66, dikutip suara.com, Selasa (20/2/2024) disebutkan lelaki berusia 43 tahun ini secara khusus ingin memupuk rasa percaya diri anaknya, dengan memberikan apresiasi.
Tindakan ini dilakukannya, mengingat sejak kecil hingga dewasa Vincent tidak dibesarkan kedua orangtuanya dengan kata-kata bangga, atas apa yang berhasil dicapainya sebagai anak.
"Jadi meskipun mereka bangga sama gue, mereka terbiasa tidak menyampaikannya, meskipun buat anak itu sangat bermakna. Jadi gue nggak mau terapin cara itu ke anak-anak gue," kata Vincent.
Alhasil kini, bapak tiga anak itu punya rutinitas khas sebelum tidur bersama anak-anaknya, yaitu menyampaikan afirmasi positif berupa penghargaan dan rasa sayangnya kepada sang buah hati.
Baca Juga: Fantastis! Biaya Sekolah SMA Binus Serpong Setara 10100 Lembar Saham BBCA
"Sekarang makanya gue terapkan ke anak gue, tiap malem sebisa mungkin ketika dia tidur, gue selalu bilang sama dia, pokoknya apapun yang terjadi Dad akan selalu bangga dan akan selalu sayang mereka," papar Vincent.
Pola pengasuhan ini dilakukan Vincent dengan harapan, di masa depan saat kedua orangtuanya sudah tidak ada atau di manapun itu, buah hatinya akan selalu mengingat orang tuanya sebagai sosok yang ada untuk mendukungnya.
"Jadi ketika gue udah nggak ada, anak gue ditanya apa yang lu inget dari bapak lu, bapak gue akan selalu bangga dan akan selalu sayang sama gue, gue manifestasikan di kepala," pungkasnya.