Suara.com - Alfiansyah Komeng dikenal sebagai pelawak legendaris Indonesia yang kini terjun ke politik. Sisi lain Komeng jarang tersorot.
Nama Komeng disebut-sebut semenjak dirinya mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI dari dapil Jawa Barat pada Pemilu 2024. Menariknya, meski tanpa partai, Komeng sejauh ini mampu meraup suara tinggi mengalahkan para pesaingnya.
Tak ayal, banyak yang mejagokan Komeng lolos menjadi senator DPD RI. Dikenal sebagai pelawak, rupanya sosok yang lekat dengan jargon 'Uhuy' tersebut memiliki hobi membaca buku.
Hal itu diungkap oleh politikus Fadli Zon yang berkesempatan ngobrol dengan Komeng. Fadli Zon takjub, Komeng membaca salah satu bukunya yang terbit pada 2004 lalu.
Baca Juga: Komeng: Dengan Komedi, Trigger untuk Kebahagiaan
"Saya tahu, Bang Komeng juga pembaca kan? Saya ingat buku saya juga dibaca. Buku tahun 2004. Ingat gak saya kasih buku 'Politik Huru Hara Mei 1998'. Emang hobi baca juga ya?," tanya Fadli Zon dilihat dari kanal YouTubenya, Selasa (20/2/2024).
Komeng mengaku dirinya hobi membaca sejak sekolah. Dia tertarik dengan rubrik bergambar di koran atau media cetak yang terbit harian atau mingguan.
"Dulu sebenarnya pas ketinggalan sekolah, zaman dulu ada Lembergar (Lembaran bergambar) Poskota, itu rebutan sampai sobek. Dulu demen, kalau mingguannya ada Ananda, Bobo," kata dia.
Tak hanya hobi membaca buku, Komeng ternyata juga memiliki jiwa sosial tinggi. Ia aktif menjadi relawan Palang Merah Indonesia (PMI). Awalnya, Komeng mengaku awalnya diragukan karena profesinya sebagai figur publik.
"Waktu itu orang PMI gak percaya, terus saya bilang kalau di PBB aja ada banyak artis kayak Angelina Jolie. Kenapa kita gak bisa?," celetuk Komeng.
Baca Juga: Dijagokan ke Senayan, Anak Bongkar Sifat Asli Komeng: Kadang-kadang Galak
Ayah si kembar Ganteng dan Bagus bercerita sempat menawarkan diri menjadi sopir ambulans PMI, namun ditolak. Saat itu, dia belum mengetahui kalau PMI memiliki banyak divisi dengan tugas masing-masing.
Akhirnya dengan latar belakangnya sebagai pelawak, Komeng dimasukkan ke unit Psychology Support Program (PSP). Tugasnya semacam trauma healing untuk menghibur korban bencana di pengungsian.
Tak hanya itu, ia juga sering diturunkan untuk menyemangati relawan lain atau tim SAR yang bertugas lewat banyolannya.
"Saya ditempatkan di situ. Kadang-kadang menghibur teman-teman juga," pungkasnya.
Lebih lanjut, Komeng mengaku aktif menjadi relawan PMI sejak 5 atau 7 tahun lalu.