Suara.com - Di tengah gejolak teknologi dan perubahan platform, bisnis UKM berada di garis depan untuk merespons permintaan pasar. Dan di tahun Naga Kayu yang merupakan simbol kekuasaan dan kehormatan, serta lambang kekayaan dan kemakmuran, bisa jadi kesempatan bagi UKM untuk mengembangkan social commerce sebagai salah satu strategi bisnis yang efektif.
Hasil survei Suara UKM Negeri Vol.3 yang diluncurkan oleh Ninja Xpress menunjukkan bahwa social commerce bukan hanya sekadar tren, melainkan model pemasaran dan bisnis yang sinergis.
Terdiri dari dua elemen utama, yaitu media sosial dan e-commerce, social commerce memberikan pengalaman belanja yang terintegrasi dalam lingkungan sosial.
Proses belanja mulai dari pencarian, pertimbangan, hingga pembelian dapat terjadi secara menyeluruh di dalam platform social-commerce.
Baca Juga: Rahasia Panjang Umur dan Bugar di Tahun Naga Kayu, Mulai dari 4 Kebiasaan Sederhana Ini
Hasil survei Suara UKM Negeri Vol.4 kepada 600 UKM di Indonesia tentang seluk beluk social commerce di Indonesia, menemukan 3 hal yang dapat memaksimalkan social-commerce agar dapat membantu meningkatkan bisnis. Ini dia:
1. Membangun Bank Konten dengan strategi 3R
Dengan memanfaatkan strategi “Reduce, Reuse, dan Recycle” dapat membantu menekankan efisiensi dalam pengelolaan konten. Reduce fokus pada penghematan waktu dengan mengurangi pembuatan konten baru. Reuse memanfaatkan kembali konten yang sudah ada, sementara Recycle mengoptimalkan konten pengguna untuk meningkatkan keterlibatan di berbagai aspek bisnis.
Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola kontennya secara efisien, mencapai tujuan pemasaran, dan memperkuat koneksi dengan audiens.
2. Membangun Keterlibatan Komunitas
Baca Juga: 20 Ucapan Imlek Bahasa Mandarin dan Artinya: Ada Doakan Kaya, Cocok untuk Teman Seperjuangan
Hal ini bisa dicapai dengan memanfaatkan fitur interaktif dari platform social commerce untuk mendorong partisipasi komunitas melalui berbagi pengetahuan, jajak pendapat, kontes, hingga hadiah eksklusif. Membangun komunitas tidak hanya meningkatkan loyalitas suatu brand, tetapi juga memberikan platform untuk membangun hubungan yang luas dengan pelanggan.
3. Membangun Brand.com atau Situs Web Penjualan Mandiri
Dengan membangun brand.com atau situs web penjualan secara mandiri, pendekatan ini membuka peluang dalam mendukung peningkatan penjualan dan brand awareness, serta meningkatkan peringkat kata kunci Google dan optimasi mesin pencari.
Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress, menjelaskan bahwa social commerce mencerminkan integrasi strategis di mana popularitas dan keterlibatan yang dibangun dalam platform media sosial berfungsi sebagai pendorong bagi para pengguna di media sosial untuk melakukan transaksi di e-commerce atau di website resmi UKM.
"Hal ini menciptakan hubungan simbiosis yang meningkatkan pengalaman konsumen dan efisiensi bisnis secara keseluruhan,” pungkasnya saat memaparkan hasil survey Suara UKM Negeri Vol.4 di Jakarta beberapa waktu lalu.