Profil Darwis Triadi, Fotografer Dikecam Usai Komentarnya Terkait Aksi Kamisan

Sabtu, 17 Februari 2024 | 14:05 WIB
Profil Darwis Triadi, Fotografer Dikecam Usai Komentarnya Terkait Aksi Kamisan
Fotografer senior, Darwis Triadi. [Instagram/darwis_triadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat menjadi pilot, Darwis sering mengantar fotografer hingga keinginan untuk menggeluti bidang ini pun muncul. Lalu, ia mulai mencari tahu lebih dalam soal fotografi dan memilih berhenti berkarier sebagai pilot.

Mimpinya menjadi fotografer sempat ditentang oleh keluarganya. Sebab, fotografer di masa tersebut hanya dikenal sebagai pekerja keliling yang hanya menawarkan jasa memotret di tempat-tempat wisata saja.

Namun, ia nekat hingga pada tahun 2001, bisa membuka sekolah fotografi. Tempat yang berlokasi di Jakarta Selatan itu diberi nama Darwis Triadi School of Photography. Kini, sekolahnya diketahui sudah hadir di berbagai kota lain.

Sebagai fotografer senior, karya Darwis Triadi tidak perlu diragukan lagi. Hasil karya itu pernah ditunjukkan dalam pameran pertamanya yang digelar di ERASMUS HUIS, pusat kebudayaan Belanda di Jakarta pada tahun 1981.

Selang tiga tahun, Darwis juga mengikuti pameran Fuji Film yang bertajuk “Wajah Indonesia”. Selain itu, ia turut mempublikasikan karyanya dalam bentuk buku, seperti Indonesia Photo - To Be Different (2014).

Berkat kemampuannya, Darwis menerima Gold Medal International Award dari Matsushita-Japan pada tahun 1982. Lalu, diberikan HASSELBLAD INTERNATIONAL ANNUAL, sehingga karyanya turut dipamerkan di PHOTONIKA, Jerman.

Di sisi lain, Darwis pernah memainkan peran sebagai seorang pilot dalam film garapan Rahadian Yamin yang berjudul Bulu-Bulu Cendrawasih (1978). Ia juga sempat terlibat dalam film lain yang bertajuk Sekuntum Duri (1980). 

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

Baca Juga: Mahfud MD: Jika Demokrasi Disumbat, Maka Demokrasi Akan Selalu Membuka Jalan Sendiri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI