Suara.com - Buntut dari cuitannya mengenai program makan siang gratis yang digagas oleh capres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, warganet pun menyerukan seruan cancel culture untuk Umay Shahab.
Lewat akun X-nya, aktor kelahiran 16 Februari 2001 itu menyarankan orang-orang yang perlu makan siang gratis untuk berpura-pura menjadi asisten artis dan mendatangi lokasi syuting.
"Kalau mau makan siang gratis mah, elu datang aja ke lokasi syuting. Bilang aja elu asisten artis, jangankan makan siang, kopi hitam, es teh manis, sampai gorengan ada," kata Umay Shahab beberapa waktu lalu.
Akibat dari hal itu, film yang digarapnya kini mendapat seruan untuk diboikot. Hal ini terlihat dari komentar postingan Prilly Latuconsina yang mempromosikan film garapan Umay Shahab tersebut di akun Instagram pribadinya.
"Film-nya Umay ya? Skip deh," kata pemilik akun @rya*****.
"Posisi lagi bikin film, malah ngetik yang nggak-nggak. Gimana orang mau respect kalau lu begitu ke orang," sahut @ant****.
"Risiko kalau ngomong nggak dipikir dulu, yang kena imbas ya temennya," kata @tri*****.
Beberapa lainnya juga tampak sependapat. Sebagian berkomentar agar Umay Shahab kena cancel culture akibat cuitannya itu.
Lalu, apa itu sebenarnya cancel culture?
Baca Juga: Umay Shahab Punya Pertalian Darah dengan Rasulullah, Ini 4 Fakta Keluarganya
Dikutip dari laman Alodokter, cancel culture merupakan budaya memboikot seseorang yang dianggap bermasalah secara massal. Budaya ini diberikan kepada seseorang saat mengatakan atau melakukan sesuatu yang dianggap tidak pantas atau menyinggung orang lain.